TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 2.016 prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dari berbagai kesatuan berenang di Selat Madura. Aksi ini dimulai dari Jembatan Surabaya Madura (Suramadu) sisi Surabaya menuju sisi Bangkalan, Pulau Madura. Peserta tidak mengenakan pakaian renang, tapi seragam dinas harian lengkap.
"Kegiatan ini (dilakukan) dalam rangka memperingati ulang tahun ke-15 Pasukan Marinir (Pasmar) 1," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi setelah menceburkan diri bersama 2.016 prajurit di Selat Madura, Kamis, 28 April 2016.
Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat, kegiatan tersebut memecahkan rekor peserta terbanyak. Menurut Ade, renang menaklukkan Selat Madura sekaligus mengukur kemampuan prajurit Marinir melakukan tugas operasi Amfibi. "Kegiatan ini juga untuk membangun semangat dan memberi tahu bagaimana rasanya berenang di laut," tuturnya.
Ade menuturkan peserta renang berasal dari Pasmar 1 Korps Marinir dan bukan anggota Pasmar dengan rincian 644 perenang dari prajurit Brigade Infanteri-1 Marinir dan 526 perenang dari Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir.
Selain itu, 360 personel berasal dari Resimen Artileri-1 Marinir, 360 personel dari Resimen Kavaleri-1 Marinir, 50 personel dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan V Surabaya, 50 perenang dari Komando Pendidikan Korps Marinir, dan 26 perenang dari Akademi Angkatan Laut. "Para prajurit juga harus membentuk formasi jembatan manusia saat berenang," ucapnya.
Selain renang, ulang tahun Marinir diramaikan kegiatan sosial pengobatan gratis dan demonstrasi terjun payung di atas ponton tengah laut sisi timur Jembatan Suramadu. Demonstrasi terjun payung dilakukan oleh 20 prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir.
EDWIN FAJERIAL