TEMPO.CO, Mojokerto - Seorang buruh pabrik di Mojokerto, Jawa Timur, Sumarsono, 31 tahun, mengalami luka di wajah dan tangannya akibat dianiaya pria berinisial SM dan SL. Alat kelamin korban juga dipotong pelaku, yang kalap karena cemburu buta.
Kecemburuan SM dipicu perlakuan Sumarsono kepada istrinya, As. Sumarsono dicurigai sering menggoda As saat berada di WC umum di kampung mereka di Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. SM menuding istrinya punya hubungan asmara dengan Sumarsono.
Puncaknya, pada Senin malam, 25 April 2016, SM mengirim pesan pendek menggunakan nomor As. Dalam pesan pendek itu, SM mengajak Sumarsono bertemu untuk memasang batu bata. Sumarsono merupakan buruh pabrik PT Pabrik Kertas Indonesia (Pakerin) dan sehari-hari berjualan batu bata.
Saat bertemu, Sumarsono dianiaya SM dan SL. Sumarsono, yang sudah tak berdaya karena luka di tubuh dan alat vitalnya, ditemukan warga tergeletak di tepi jalan. Barang pribadi korban raib dibawa pelaku, di antaranya telepon seluler, dompet berisi uang, dan sepeda motor.
Sumarsono kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto. "Malam itu, dia pamit mau beli nasi goreng ke istrinya, tapi tidak kembali. Tak tahunya sudah di rumah sakit dan luka sabetan senjata tajam," kata sepupu Sumarsono, Priyono, Rabu, 27 April 2016.
Menurut Priyono, berdasarkan informasi yang diperoleh dari tetangga sekitar, saat Sumarsono keluar dari rumah, ada dua orang yang membuntuti. "Mungkin itu dua pelaku yang membacok sepupu saya," katanya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Budi Santoso mengatakan telah meminta keterangan As. "Diduga ada motif cemburu dari pelaku karena istrinya dituduh menjalin hubungan dengan korban," tuturnya.
Ihwal kemaluan korban yang dipotong, Budi membenarkan. Saat ini polisi masih memburu SM dan SL, yang kabur setelah menganiaya Sumarsono.
ISHOMUDDIN