TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menggelar Operasi Bersinar (Berantas Sindikat Narkoba) selama sebulan, yaitu tanggal 21 Maret-20 April 2016. Hasilnya, operasi yang digelar serentak oleh jajaran Polri itu berhasil menangkap 190 tersangka narkoba.
“Sebanyak 179 tersangka laki-laki dan 11 tersangka perempuan,” kata Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Iman Sumantri saat jumpa pers di kantornya, Selasa, 26 April 2016.
Menurut Iman, 190 tersangka itu terungkap dari 161 kasus narkoba di Kota Surabaya. Tersangka yang menjadi bandar sebanyak enam orang, satu tersangka sebagai penanam ganja, 179 tersangka sebagai pengecer, dan empat tersangka sisanya sebagai pengguna. “Nanti ancaman hukumannya pun bermacam-macam,” tuturnya.
Barang bukti yang berhasil disita adalah sabu-sabu 479,4 gram; 210 butir pil ekstasi; 15,09 gram serbuk pil ekstasi; 155,81 gram ganja; satu buah pot berisi 36 batang ganja setinggi 7 sentimeter; serta satu buah pot berisi 100 benih ganja. Barang bukti lain yang juga disita adalah lima unit sepeda motor, tujuh kartu ATM, dua key BCA, 43 unit telepon seluler, 13 unit timbangan elektrik, dua buku tabungan, dan empat buku catatan transaksi.
Polrestabes Surabaya juga menyita ribuan botol minuman keras, yaitu 357 botol Paloma, 257 botol dan 3 jeriken arak atau cukrik, 153 botol Mansion atau wiski, 112 botol vodka, 97 botol Topi Miring, 42 botol anggur beralkohol, tiga jeriken minuman keras, dan 203 botol bir hitam dan putih. “Miras (minuman keras) itu disita dari 37 lokasi dengan 37 tersangka,” ucapnya.
Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Donny Aditya Warman mengatakan ratusan gram narkoba itu sudah menyelamatkan ribuan warga di Kota Surabaya. Pasalnya, biasanya di Kota Pahlawan ini setiap setengah gram dikonsumsi oleh 3-5 orang. Bahkan, untuk warga menengah ke bawah, narkoba 0,3 gram dikonsumsi 3-5 orang. “Jadi ini sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Bagi para pengguna, kata Donny, yang penting bisa dinikmati rasanya. Namun, sebaliknya, bagi para pengedar narkoba, ini akan menjadi peluang. Karena itu, pihaknya akan terus menggalakkan operasi berantas narkoba ke depannya supaya Kota Surabaya bebas narkoba.
MOHAMMAD SYARRAFAH