TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, pemerintah provinsi meminta Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung memastikan jalur lingkar Jatigede bisa beroperasi menjelang arus mudik Lebaran ini. Jalur tersebut merupakan pengganti jalan ruas jalan Wado di Darmaraja yang tenggelam oleh penggenangan waduk. "Itu jalur padat untuk mudik," kata dia selepas rapat soal itu di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 26 April 2016.
Iwa mengatakan, jalur lingkar Jatigede khusus bagian barat yang menghubungkan Darmaraja menuju Wado di Sumedang itu masih terkendala pembebasan lahan sepanjang 800 meter. Jalan lama Wado yang menghubungkan Sumedang menuju Majalengka itu menjadi jalan alternatif andalan di jalur tengah untuk mengantisipasi puncak arus mudik dan balik Lebaran. "Mudah-mudahan Mei ini selesai," kata dia.
Menurut Iwa, jalan lingkar barat Jatigede sebagian sudah terhubung, dan sudah beroperasi. Hanya terkendala sejumlah ruasnya terkena longsor sehingga hanya bisa berfungsi satu jalur. Serta bagian jalan lingkar yang melintas Sungai Cimanuk juga baru bisa dilewati satu ruas. “Diharapkan BBWS menyelesaikan itu,” kata dia. Dia juga meminta Dinas Perhubungan agar secepatnya melengkapi jalan itu dengan rambu dan fasilias penerangan jalan.
Iwa mengatakan, pemerintah provinsi akan membantu percepatan pembebasan lahan yang tinggal sisa 800 meter di jalan lingkar barat Jatigede itu. Salah satunya dengan memberikan pendampingan pada proses pembebasan lahannya. “Terkait tanah 800 meter yang luasnya di bawah lima hektare, diputuskan untuk dipercepat. Mengacu pada aturan baru pembebasan lahan di bawah lima hektare bisa dilaksanakan pengguna jalan, tidak perlu lewat BPN (Badan Pertanahan Nasional),” kata dia.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tri Sasongko Widyanto mengatakan, sebulan terakhir jalan lingkar Jatigede bagian barat sepanjang 11 kilometer sudah beroperasi. “Secara fungsi sudah bisa dilalui,” kata dia selepas rapat itu, Selasa, 26 April 2016.
Tri mengatakan, kendati demikian, jalur itu baru bisa dilewati dari Alun-Alun Darmaraja, Sumedang. Jalur rencana dari arah Cieunteng Sumedang masih belum bisa beroperasi karena terganjal pembebasan lahan sepanjang 800 meter. “Dari Alun-Alun Darmaraja itu sekitar 750 meter ketemu jalan lingkar itu,” kata dia.
Menurut Tri, saat pembebasan lahan Cieunteung rampung, yang ditargetkan dua bulan lagi, jalan lingkar itu bisa di akses lewat dua jalur. Pertama dari Alun-Alun Darmaraja, dan satu lagi lewat daerah Cieunteung Sumedang.
Tri mengatakan, jalan lingkar Jatigede bagian barat itu diakuinya masih terkendala bekas longsoran yang menyebabkan hanya bisa dilewati satu jalur. Dia menjanjikan jalan itu sudah bisa dilewati dua jalur saat arus mudk Lebaran nanti.
Selain itu, jembatan melintasi Sungai Cimanuk baru bisa dilewati dengan jembatan darurat bailey satu sisinya. “Kita pasang bailey, konsekwensinya baru satu sisi, karena sisi sebelahnya lagi membaut jembatan permanen. Tidak ada space lagi,” kata Tri. Pembangunan jembatan permanen itu diperkirakan baru kelar Agustus nanti sehingga arus mudik Lebaran nanti terpaksa harus mengantri di jembatan itu.
Tri mengatakan, jalur lingkar Jatigede yang jadi prioritas itu di arah barat. Sementara di arah timur sepanjang 22 kilometer, dinilai belum terlalu mendesak karena lalu-lintas kendaraannya tidak sepadat jalur lingkar di baratnya. “Sekarang yang kita kejar yang lingar barat,” kata dia.
Penggenangan waduk Jatigede Sumedang sendiri sudah memasuki hari ke-240. Ketinggian muka air sudah mencapai 250,77 meter, tinggi muka air rencana waduk itu 260 meter. Volume air yang tergenang menembus 652,8 juta kubik atau 66,57 persen dari volume rencana, dan luas genangan mencapai 3.185,67 hektare atau 80,54 persen genangan rencana. Waduk Jatigede dijadwalkan bakal terisi penuh pada Januari 2017 nanti.
AHMAD FIKRI