TEMPO.CO, Bangkalan - Nur Tajib, 40 tahun, warga Desa Pateraman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang mengaku sebagai jelmaan Nabi Isa AS, membuka praktek pengobatan alternatif untuk merekrut pengikut.
Ali Wafa, 30 tahun, warga Modung, menuturkan setiap pasien yang datang berobat tidak dipungut biaya sepeser pun. Nur Tajib hanya mensyaratkan kepada pasien agar datang ke acara pengajiannya sebagai ganti biaya pengobatan. "Karena banyak yang sembuh, jadi jemaah pengajiannya banyak," katanya, Senin, 25 April 2016. BACA: Ini Ajaran Sholat Tak Lazim Si Nabi Palsu
Ali Wafa menambahkan, lewat pengobatan alternatif itu, pengikut Nur Tajib tidak hanya sebatas di Modung, tapi juga telah menyebar hingga Kecamatan Blega. Menurut dia, di Blega pengikut nabi palsu lebih banyak ketimbang di Modung. "Kalau di Modung, pengikutnya sebagian besar keluarganya sendiri," ucapnya.
Warga Modung, ucap Ali Wafa, baru mendengar sepak terjang Nur Tajib pada akhir 2015. Kiprahnya sulit terendus karena Tajib suka menghilang tiba-tiba sehingga menyulitkan polisi menangkapnya. "Dia sempat menghilang setahun, terus balik lagi dan kemudian ditangkap polisi," katanya. BACA: Nabi Palsu Ini Akhrinya bertaubat
Sebelumnya, Nur Tajib mengaku sebagai titisan Nabi Isa setelah bermimpi mendapat wahyu dari Tuhan pada November 2014. "Allah memerintah saya untuk mengabarkan kepada umat bahwa saya adalah Nabi Isa," katanya saat diperiksa penyidik Kepolisian Resor Bangkalan.
Meski risikonya berat jika mengaku nabi, Nur Tajib telah memantapkan hati untuk tetap mengumumkan dirinya adalah jelmaan Nabi Isa. "Saya lebih takut tidak taat kepada Allah," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI