TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian meringkus komplotan pencuri helm di Kampung Pajala, Kecamatan Takatidung, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu, 24 April. Terdapat dua pelaku yang dicokok yakni Muhammad Mustafa Ibrahim (24) dan Muhammad Ridwan (24). Mereka diketahui telah beraksi 80 kali mencuri helm untuk dijualnya dengan harga murah.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan ulah komplotan pencuri helm tersebut amat meresahkan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Mustafa dan Ridwan telah mencuri sekitar 80 helm bermerek KYT sejak 2014. Tiap helm curiannya itu dijual dengan harga murah yakni berkisar Rp 80 ribu.
BACA JUGA
Wah, Agus Pelaku Mutilasi Nuri Rupanya Punya Pacar Banyak
Pacar Baru Ronaldo Ternyata Pilot Langganan Selebriti
"Komplotan pencuri helm itu kerap beraksi di sejumlah tempat keramaian. Di antaranya, kantor DPRD Polman, kantor Bupati Polman, pasar, kampus dan sekolah. Terakhir, mereka ditangkap setelah mencuri helm salah seorang jemaat di Gereja Musafir Lantora tadi pagi," kata Barung, saat dihubungi Tempo, Minggu, 24 April.
Kejahatan Mustafa dkk terbongkar seusai beraksi di halaman Gereja Musafir Lantora, Jalan Temangundur, Minggu, 24 April. Kala itu, Mustafa yang berprofesi sebagai cleaning service, kedapatan mencuri helm seorang jemaat gereja yakni Suleman Piter Parakka (60). Mustafa mengambil helm Suleman yang tergantung di kaca spion sepeda motornya yang terparkir.
BACA JUGA
Mengaku Nabi Isa, Nur Tajib Ajarkan Sholat Tak Lazim
Disebut Sebagai Sekutu Yusril oleh Ahok, Ini Curhat Walikota
Barung mengatakan aksi Mustafa dilihat oleh pendeta bernama Demianus yang sempat memotret perbuatan pelaku. Demianus mendatangi Mustafa untuk menegur, tapi pelaku memberontak dan lari terbirit-birit. Bahkan, Mustafa lupa membawa sepeda motornya yang diparkir di halaman Gereja Musafir Lantora. Demianus langsung melaporkan kejadian itu ke Kepolisian lantaran helm jemaat gerejanya kerap hilang.
Berdasarkan foto pencuri helm yang sempat diabadikan pendeta, kepolisian akhirnya berhasil menangkap Mustafa di kediamannya di Kampung Pajala. Kepada polisi, Mustafa mengakui perbuatannya yang sering mencuri helm. Bahkan, Mustafa menyebut keterlibatan rekannya, Ridwan yang juga tinggal di Kampung Pajala. Keduanya lantas digelandang ke Markas Kepolisian Sektor Polewali.
Di hadapan polisi, Mustafa dan Ridwan, mengakui kerap mencuri helm bermerek KYT di sejumlah tempat keramaian. Helm seharga ratusan ribu rupiah itu lantas dijualnya ke sejumlah orang dengan harga murah yakni Rp 80 ribu. Keduanya melakukan kejahatan itu dengan alasan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yang cuma bekerja sebagai cleaning service dan tukang batu.
TRI YARI KURNIAWAN
LUHUT TERSANDUNG PANAMA PAPERS
Ada Menkopolhukam Luhut Pandjaitan di Panama Papers
Luhut Tersandung Panama Papers, Ini Reaksi Jokowi dan JK