TEMPO.CO, Kupang - Bayi yang diperkirakan berumur sekitar satu hari ditemukan di pinggir jalan Jalur 40, Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu, 24 April 2016. Bayi itu diduga dibuang ibunya diduga karena hasil hubungan gelap.
Saat ditemukan bayi laki- laki itu telah dikerumuni semut. Di tubuhnya masih melilit ari-ari. Namun, beruntung bayi malang tersebut masih tertolong. Bayi malang itu kini dirawat di Ruang NICU Rumah Sakit Umum (RSUD) Johanis, Kota Kupang.
Bayi itu diduga dibuang ibunya karena merupakan hubungan hasil hubungan gelap. Aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan identtitas ibu pembungan bayi ini. Kepala Kepolisian Sektor Maulafa, Komisaris Sriyati, membenarkan kasus pembuangan bayi itu.
BACA JUGA
Wah, Agus Pelaku Mutilasi Nuri Rupanya Punya Pacar Banyak
'Pacar' Baru Ronaldo Ternyata Pilot Langganan Selebriti
Menurut Sriyati, kasus pembuangan bayi tersebut kini sedang ditangani oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Kupang Kota. “Betul, ada kasus pembungan bayi di Jalur 40. Sedang kami tangani,” ujar Komisaris Sriyati.
Aldo Anapaku, pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Johanis Kupang, meminta warga Kota Kupang yang mengetahui kehamilan seseorang dan telah melahirkan tapi bayi yang baru dilahirkan itu hilang, bisa menghubungi pihak RSUD Johanis Kupang.
“Tolong ya, yang merasa ada kenalan atau teman yang baru melahirkan, terus tiba- tiba bayi hilang tidak tahu kemana, bisa kontak- kontak,” kata Aldo. Dia juga memberi nasihat bagi ibu si pembuang bayi, kalau berani berbuat, maka berani bertanggung jawab.
YOHANES SEO
BACA JUGA
Mengaku Nabi Isa, Nur Tajib Ajarkan Sholat Tak Lazim
Disebut Sebagai Sekutu Yusril oleh Ahok, Ini Curhat Walikota