TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hujan deras terus-menerus yang melanda tiga desa, yaitu Telukbuyung, Telukjaya, dan Segaran, di Kecamatan Pakisjaya, Karawang, Jawa Barat, menyebabkan banjir pada Jumat malam, 22 April 2016.
Sutopo mengatakan 1.242 keluarga atau 3.940 jiwa terkena banjir setinggi 30-100 sentimeter. Banjir juga mengakibatkan 11 masjid dan 2 sekolah terendam. Selain itu, air menggenangi 198 hektare sawah. “Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mengungsi,” ujar Sutopo dalam keterangan tertulis, Ahad, 24 April 2016.
Sutopo menuturkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang bersama BPBD Jawa Barat, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, relawan, serta masyarakat bergotong-royong menangani dampak banjir. Sejumlah posko, dapur umum, dan pos pelayanan kesehatan juga telah didirikan. Selain itu, bantuan makanan siap saji masih didistribusikan ke pengungsi.
Menurut Sutopo, intensitas hujan pada 2016 cenderung lebih lama dibanding kondisi normal. Ia memperkirakan hujan ekstrem masih berpotensi turun hingga Mei 2016. Setelah itu, sebagian besar wilayah barat Indonesia akan memasuki masa kering pada Juni 2016.
Sutopo mengatakan satu hari ke depan hujan lebat akan berpotensi turun di Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Maluku, serta Papua.
DANANG FIRMANTO