TEMPO.CO, Bandung- Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy, Kota Bandung Agus Irianto mengatakan tak lebih dari 10 orang petugas yang menjaga LP saat kerusuhan terjadi pada Sabtu pagi, 23 April 2016. Akibatnya, ratusan napi dengan leluasa bisa merangsek hingga ke gedung administrasi LP di bagian depan dan membakar habis gedung tersebut.
"Kira-kira yang menyerang ada 300-400 napi. Sedangkan petugas kami tak lebih dari 10 orang ditambah saya," ujar Agus, Sabtu, 23 April 2016.
Ia mengatakan, para napi mulai menyerbu gedung administrasi sekitar pukul 06.30. Saat itu petugas sempat mencoba meredam aksi brutal para napi, termasuk Kepala Lapas ikut mendinginkan. Tapi, imbauan tersebut tidak dihiraukan oleh ratusan napi tersebut.
"Petugas tidak ada yang dilukai, mereka melakukan pelemparan ke bangunan administrasi dengan batu dan kayu," ujar dia.
Lapas Banceuy merupakan penjara khusus bagi narapidana kasus narkoba. Hingga saat ini, penghuni lapas Banceuy berjumlah 794 napi yang ditempatkan dalam 8 blok. Jumlah napi tersebut berbanding terbik dengan jumlah petugas keamanan.
Agus mengatakan, lapas Banceuy hanya memilki kurang lebih 110 orang. "Jelas kita kalah jumlah," ujarnya.
Akibat kerusuhan tersebut, bagian depan Lapas Banceuy hancur dilalap si jago merah. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Para napi pun sampai saat ini masih ditempatkan di masing-masing blok dengan penjagaan ketat Polisi.
Sementara itu, tujuh narapidana yang diduga menjadi dalang kerusuhan ditangkap polisi untuk dimintai keterangan. Selain itu, polisipun menagkap 3 orang sipir dan 1 kepala pengamanan LP Banceuy.
Aksi nekat para napi tersebut disulut oleh meninggalnya seorang napi yang diduga dianiaya oleh oknum petugas sipir. Napi yang meninggal bernama Undang Kosim. Napi kasus narkoba tersebut, sebelumnya dituding telah menyekundupkan narkoba ke dalam lapas.
IQBAL T. LAZUARDI S