TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kondisi 14 warga negara Indonesia yang menjadi sandera di Filipina saat ini kondisinya masih baik. Menurut dia, pemerintah terus berkomunikasi dengan pemerintah Filipina untuk memantau perkembangan pembebasan sandera.
"Informasi yang kami peroleh, alhamdulillah warga negara Indonesia masih dalam kondisi baik. Upaya terus kami lakukan," kata Retno setelah kembali dari kunjungan kerja ke Eropa di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 23 April 2016.
Retno mengaku terus berkomunikasi secara intens dengan menteri luar negeri Filipina. Selama lima hari kunjungannya ke Eropa, kata dia, komunikasi mengenai upaya pembebasan sandera pun terus dilakukan. "Semua komunikasi, saran, dan upaya terus kita lakukan mengenai cara penyelesaian yang terbaik," katanya.
Kelompok Abu Sayyaf diduga bertanggung jawab atas penyanderaan kapal tunda (tugboat) Henry dan kapal tongkang Cristi di perairan perbatasan Malaysia dan Filipina. Sementara itu, dalam penyanderaan sepuluh WNI akhir Maret lalu, kelompok itu menuntut tebusan hingga 50 juta peso. Pemerintah menolak terlibat untuk memenuhi permintaan tebusan itu.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan sebelumnya mengatakan kasus penyanderaan warga negara Indonesia di perairan Filipina belum dituntaskan dalam waktu dekat. Menurut dia, militer Indonesia belum bisa terlibat karena rumitnya regulasi wilayah Filipina.
ANANDA TERESIA