TEMPO.CO, Kediri – Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, kepala sekolah menengah atas, dan kepala sekolah menengah kejuruan diam-diam melancong ke Thailand pada 18-22 April 2016. Kepergian mereka ditengarai untuk refreshing seusai pelaksanaan ujian nasional.
Rombongan yang berjumlah puluhan itu dipimpin Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto. “Berangkat ke sana selama lima hari bersama para kepala sekolah SMA,” kata Mohamad Atrup, Ketua Dewan Pendidikan Kota Kediri, kepada Tempo, Sabtu, 23 April 2016.
Atrup mengetahui kepergian Siswanto dan kawan-kawan lantaran sempat diajak ikut. Namun dia menolak dengan alasan sedang sibuk mengajar di kampus Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Atrup tidak tahu agenda kunjungan tersebut. Dia juga terlihat kikuk saat ditanya apakah kunjungan itu berkaitan dengan tugas kedinasan ataukah hanya pelesiran. Atrup pun tak tahu pasti apakah kunjungan itu dibiayai anggaran pendapatan dan belanja daerah atau uang pribadi. “Ini kan SMA sudah selesai ujian nasional, bisa jadi tujuannya untuk refreshing,” katanya.
Saat dihubungi melalui telepon, Siswanto membenarkan sedang ke Thailand. Menurut dia kunjungan itu dalam rangka tugas dinas dan ada surat dinas resmi. “Besok Senin saja saya jelaskan di kantor,” katanya.
Informasi yang diperoleh Tempo, kepergian rombongan itu tak hanya diikuti kepala dinas dan kepala sekolah saja, melainkan juga istri dan keluarga mereka.
Sejumlah masyarakat mengecam kunjungan pejabat yang tidak jelas tujuannya itu. Mereka dituding tidak sensitif terhadap perekonomian yang tengah terpuruk akibat kenaikan harga kebutuhan pokok. Badan Pusat Statistik Kota Kediri merilis saat ini terjadi inflasi sebesar 0,09 persen.
Inflasi di Kota Kediri ini bahkan ditetapkan tertinggi di antara enam kota di Jawa Timur yang mengalami inflasi. “Kok masih ada pejabat ngelencer ke luar negeri dalam situasi sekarang,” kata Yatimin, pekerja serabutan di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
HARI TRI WASONO