TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kerusuhan antara narapidana dan sipir yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Banceuy, Kota Bandung, sudah terkendali. "Kebakaran (akibat kerusuhan) juga sudah dipadamkan," ujar Badrodin saat dihubungi, Sabtu, 23 April 2016.
Menurut Badrodin, kerusuhan yang terjadi sekitar pukul 06.30 itu dipicu oleh adanya narapidana yang bunuh diri. "Karena, menurut informasi yang saya terima, makanan dari luar tidak boleh masuk," ucapnya.
Hal senada disampaikan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly. Menurut Yasonna, keadaan di LP Banceuy sudah terkendali. "Saya di lokasi, sudah (terkendali)," tutur Yasonna melalui pesan pendek.
Saat dihubungi Tempo, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Dusak menyatakan belum mengetahui apakah terdapat korban dalam kerusuhan tersebut. "Saya belum sampai TKP. Justru, karena ada korban, terjadi kerusuhan," katanya.
Namun Dusak enggan berkomentar terkait dengan adanya dugaan narapidana yang tewas itu akibat dianiaya petugas LP. "Sedang diturunkan tim investigasi," ujar Dusak.
Terkait dengan investigasi itu, Badrodin menuturkan kepolisian belum akan terlibat. Menurut dia, pemeriksaan akan lebih dulu dilakukan Kementerian Hukum. "Tentu ada pemeriksaan internal dulu," ucapnya.
Pagi tadi, terjadi bentrok antara narapidana dan sipir di LP Banceuy. Ratusan narapidana mengamuk dan membakar sebagian bangunan LP akibat adanya salah saru narapidana yang meninggal. Narapidana itu diduga meninggal karena dianiaya petugas LP.
Kepala LP Banceuy Agus Irianto mengatakan, sebelum kerusuhan terjadi, terdapat seorang narapidana yang diduga memasukkan narkoba ke dalam LP. Narapidana itu pun diperiksa dan ditempatkan di LP khusus. Namun, saat dicek petugas pada malam harinya, narapidana itu sudah tewas karena gantung diri.
ANGELINA ANJAR SAWITRI