INFO MPR - Wakil Ketua MPR RI yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Oesman Sapta (OSO) mengajak semua anggota Kadin Indonesia untuk memperjuangkan Undang-Undang (UU) tentang Kartel. Hal ini terutama dimaksudkan untuk memberantas praktik kartel daging sapi.
"Saya ingin Kadin memperjuangkan Undang-Undang kartel," kata OSO saat memberikan sambutan dalam acara Pengukuhan Dewan Pengurus Kadin Indonesia Masa Bakti 2015-2020 di Ballroom Balai Kartini, Jumat malam, 22 April 2016.
Baca Juga:
Menurut OSO, praktik kartel ini telah membuat harga daging sangat tinggi. Ia menyebut harga daging sapi saat ini yang mencapai Rp 120 ribu per kilogram. "Kalau saat lebaran seperti yang sebentar lagi dirayakan, harga daging bisa mencapai Rp 150 ribu per kilonya," tuturnya.
Padahal, kata OSO, harga impor sapi sampai tiba di Indonesia itu maksimum seharga Rp 50 ribu per kilogram. "Jadi begitu kejamnya importir-importir daging sapi itu. Jadi Kadin harus bisa memberantas mereka," ucapnya.
Mahalnya harga sapi di Indonesia ini menyebabkan masyarakat Indonesia banyak yang kekurangan gizi. Di banding negara-negara di Asia Tenggara lainnya, konsumsi daging masyarakat Indonesia tergolong paling rendah atau kurang dari dua kilogram perkapita per tahun. Sementara negara-negara Asia Tenggara lainnya sudah bisa mengkonsumsi daging sebanyak 20 kilogram perkapita per tahun.
Baca Juga:
"Itu sebabnya mari kita memperjuangkan bersama, juga rakyat. Jangan hidupkan lagi kartel-kartel ini," kata OSO.
Terkait pengurus baru Kadin yang dikukuhkannya, OSO menyebut mereka sebagai Kadin Pejuang. "Karena mereka ini akan memperjuangkan perekonomian rakyat kecil yang sedang dibangun pemerintah saat ini," katanya.
OSO juga mendukung program pemerintah yang tengah membangun tol laut dan darat. Menurut OSO, kegiatan ini memberi kesempatan terhadap sektor riil di daerah-daerah. Infrastruktur di daerah, menurut OSO, mengundang pengusaha kecil dan menengah seperti para penjual tahu dan tempe, penjual pisang goreng, dan lain-lain. "Mereka ini menjadi hidup dengan dibangunnya proyek-proyek ini," katanya. (*)