Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yayasan di Bandung Bangun Pusat Gangguan Penglihatan Gratis

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Bandung- Syamsi Dhuha Foundation, sebuah yayasan di Kota Bandung, meluncurkan Low Vision Center di kantornya di Jalan Ir. H. Juanda,  Bandung, Jumat, 22 April 2016. Layanan kesehatan mata gratis dari lembaga nirlaba tersebut bertujuan membantu para penyandang low vision (kurang penglihatan). “Anggota ada 100 orang lebih, kebanyakan dari Bandung,” kata manajer yayasan itu, Laila Panchasari kepada Tempo.

Low Vision Center berfungsi sebagai tempat layanan edukasi bagi penyandang low vision, sosialisasi dan penelitian, pendampingan serta advokasi , serta penyediaan alat bantu penglihatan yang saat ini masih harus diimpor. Fungsi pendampingan itu, kata Laila,  antara lain dengan menyediakan  relawan untuk mendampingi penyandang low vision dari kalangan pelajar ketika mengikuti ujian tertulis. “Juga advokasi ke sekolah inklusi dan sekolah lain yang siswanya menyandang low vision,” ujar Laila.

Pendiri yayasan Dian Syarif mengatakan, layanan tersebut sudah dirintis sejak  lembaga itu berdiri pada 2004. Layanan itu  terkait juga dengan kegiatan peduli penyakit lupus.  Yayasan, kata Dian, bekerja sama dengan Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, beberapa lembaga swadaya masyarakat, institusi pendidikan kampus dan dinas, dan Dinas Kesehatan. “Kami mendesak agar ada keringanan biaya impor alat bantu penglihatan tersebut kepada pemerintah,” kata Dian.

Alat bantu yang beragam jenisnya tersebut seharga Rp 100 ribu hingga Rp 7 juta. Menurut Dian, yayasan ikut dibantu banyak donatur untuk bisa membeli perangkat tersebut yang diimpor dari Hongkong. Donasi yang terkumpul disisihkan juga untuk melakukan penelitian, pengembangan, modifikasi, maupun uji coba pembuatan alat sendiri. “Sementara belum berhasil, tapi terus dicoba supaya tidak ketergantungan dengan barang impor,” kata Dian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang tua yang anak-anaknya menyandang low vision mengatakan banyak mendapat manfaat selama bergabung dengan yayasan . “Kepercayaan diri anak pelan-pelan tumbuh setelah bertemu dengan sesama penyandang low vision,” kata Yuyus Bekoning, 47 tahun.

Seorang ibu lainnya, Nur asal Karawang, mengatakan hal serupa.  Zidan, putranya yang masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar tergolong aktif namun pemalu. “Dia juga seperti kurang percaya diri, mungkin karena di tempat kami jarang sekali anak yang low vision,” ujarnya. Orang tua pun bisa ikut berkonsultasi gratis dengan seorang psikolog relawan untuk mendampingi anak atau anggota keluarga lain yang menderita low vision.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

9 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

14 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

19 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

44 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

50 hari lalu

Parade Mural Hari Kesehatan Nasional. Foto: Instagram FCTC Indonesia.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

52 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

52 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

55 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.