TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengatakan, dalam perjalanan dari Shanghai menuju Indonesia, buron kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Samadikun Hartono, tidak banyak berbicara.
"Saya pun tidak banyak mengobrol dengan dia," kata Sutiyoso saat konferensi pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 21 April 2016.
Sutiyoso menuturkan, saat di perjalanan, ia hanya sempat mendapat pernyataan terkait kesiapan Samadikun dalam menghadapi hukumannya. "Intinya dia sudah siap mental. Sudah menyadari salah maka siap menjalani hukuman," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Samadikun Hartono ditangkap di Kta Shanghai saat dalam perjalanan pulang dari rumah anaknya. Ia ditangkap Kamis, 14 April 2016 waktu Cina oleh otoritas keamanan setempat.
Samadikun buron selama 13 tahun sejak 2003 setelah divonis 4 tahun penjara. Dalam kasus ini Samadikun dituduh merugikan negara Rp 169,4 miliar.
Saat Samadikun ditangkap, Sutiyoso mengatakan ia sedang berada di Jerman dalam rangka mengatur kunjungan Presiden di sana. Kemudian, pada 19 April 2016, pemerintah Cina mengirim tiga orang utusan menemui Sutiyoso di London.
Sutiyoso menuturkan, masa penahanan Samadikun berakhir tujuh hari sejak ditangkap. "Tujuh hari sejak ditangkap jatuh hari ini. Dan malam ini kami sudah berhasil membawanya kembali ke Indonesia," ujarnya.
Sutoyoso terbang ke Shanghai pada Kamis, 21 April 2016, sekitar pukul 02.00 dinihari. Sesampainya di sana ia langsung berkoordinasi dan menyelesaikan administrasi untuk memulangkan Samadikun.
Samadikun datang menggunakan setelan kaus lengan panjang berkerah dengan motif bergaris warna abu-abu dan putih serta celana bahan berwarna hitam. Ia datang tanpa pengawalan khusus.
Tak ada borgol yang melingkar di tangannya. Sesampainya di VIP Lounge, Samadikun langsung dibawa masuk ke dalam mobil Kejaksaan Agung untuk diperiksa di Kejaksaan Agung.
INGE KLARA SAFITRI