TEMPO.CO, Sidoarjo - Kusmayadi alias Agus bin Dulgani, 31 tahun, pria yang diduga sebagai pembunuh dan pemutilasi perempuan hamil di Cikupa, Tangerang, bersembunyi di Surabaya selama sepuluh hari sejak 10 April 2016. Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan Agus menginap di rumah kawannya.
"Kawannya itu tidak tahu bahwa yang bersangkutan melakukan tindakan mutilasi," kata Krishna Murti saat ikut mengawal penerbangan pelaku ke Jakarta melalui Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Kamis siang, 21 April 2016.
Agus ditangkap di daerah Karangpilang, Surabaya, pada Rabu sore, 20 April 2016. Kala itu, ia sedang makan di Rumah Makan Selera Bundo di daerah Karangpilang.
Krishna Murti melanjutkan, selama bersembunyi di Surabaya, pelaku berpindah-pindah tempat. Pelaku ditangkap atas kerja sama tim gabungan dari Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kepolisian Resor Tangerang Kabupaten, serta Kepolisian Sektor Cikupa. "Pemeriksaan intensif dan kronologi penangkapan nanti kami sampaikan di Jakarta," ujarnya.
Sebelumnya, tim Polda Metro Jaya menerima laporan dari masyarakat yang mengaku melihat Agus di beberapa tempat. Keterangan masyarakat ada yang mendeteksi Agus berada di Surabaya. Tim gabungan kemudian menyisir lokasi tempat masyarakat melaporkan keberadaan Agus. Selain itu, penyidik sempat mendatangi rumah Tuti Agustina, istri Agus, yang berada di Bogor, Jawa Barat. Namun hasilnya nihil.
Agus bekerja di Rumah Makan Padang Gumarang, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Dia menghilang tanpa kabar setelah sesosok mayat perempuan yang diduga bernama Nuri ditemukan di rumah kontrakannya di Kampung Telaga Sari, RT 12 RW 01, Desa Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Tubuh wanita itu terpotong-potong dalam beberapa bagian.
NUR HADI
Tersangka Pemutilasi Wanita Hamil Punya Banyak... oleh tempovideochannel