Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HARI KARTINI, Tiga Serangkai Ini Rajin Blusukan  

image-gnews
Raden Ajeng Kartini (kanan) bersama saudarinya, Kardinah (tengah), dan Roekmini. wikipedia.org
Raden Ajeng Kartini (kanan) bersama saudarinya, Kardinah (tengah), dan Roekmini. wikipedia.org
Iklan

Ihwal ini, Kartini mengakuinya dalam surat kepada Stella tertanggal 30 Agustus 1900. Dia mengaku sering ditanya tentang tulisannya dengan nama Tiga Saudara dan ia selalu menyangkal. “Aku sungguh tidak suka jika orang menanyakan hal itu. Mungkin mereka menganggap aku berpura-pura, tapi sungguh aku tidak suka dipuji,” tulis Kartini.

Publikasi Tiga Saudara itu membawa hal lain kepada Kartini. A.G. Boes, Direktur Sekolah Pelatihan Calon Kepala Bumiputera di Probolinggo, meminta kepada ayahnya agar Tiga Saudara mengisi jurnal untuk penerbitan berbahasa Belanda pertama bagi bumiputra. Kepada Stella, Kartini menyebut jurnal bernama De Nederlandsche Taal itu bergaya ”Lelie kita” (Hollandsche lelie).

Perihal jurnal itu, Kartini juga menyinggungnya dalam surat kepada Rosa Manuela Abendanon-Mandri tertanggal 21 Desember 1901, seperti dimuat dalam buku Kartini, Surat-surat kepada Ny R.M. Abendanon-Mandri dan Suaminya tulisan Sulastin Sutrisno. Kartini bercerita, Boes mengirimkan daftar topik yang harus ia kupas, di antaranya tentang pengajaran bumiputra untuk anak-anak perempuan dan lembaga bumiputra yang berguna.

Kartini juga menulis tentang seni batik. Dalam surat kepada Stella tertanggal 6 November 1899, seperti dikutip di buku Aku Mau: Feminisme dan Nasionalisme (Surat-surat Kartika kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903), Kartini mengutarakan kegembiraannya perihal artikel batik yang ia tulis setahun sebelumnya yang akan diterbitkan menjadi buku. “Sedikit melegakan rasanya saat mendengar berita yang tak kukira sebelumnya. Sama sekali aku sudah lupa semuanya.”

Buku itu terbit dengan judul De Batikkunst in Ned lndie en haar Geschiedenis (Kesenian Batik di Hindia Belanda dan Sejarahnya), yang ditulis G.P. Rouffaer dan Dr H.H. Juijnboll. Buku ini termasuk karya besar. Dicetak pertama pada 1900 oleh H. Kleinman & Co, ia lalu dicetak ulang pada 1914 oleh A. Oosthoek, Utrecht. Tulisan Kartini dalam bahasa Belanda yang bagus itu ditempatkan pada bab pertama buku tersebut. Tulisan itu dikenal dengan sebutan Handschrift Japara (Manuskrip Jepara).

Artikel itu sebenarnya termasuk barang-barang koleksi perbatikan yang terdapat dalam peti yang disumbangkan Kartini untuk Pameran Nasional Karya Wanita (Nationale Tentoonstelling voor Vrouwenarbeid) di Den Haag. Koleksinya terdiri atas 4 potong mori, 16 potong batik yang masih ada lilinnya, 2 kain yang sudah jadi batik, 4 canting, 1 wajan kecil, 2 gawangan, 1 anglo kecil, dan 2 bandul. Kain batik itu merupakan karya Tiga Serangkai yang halus, menarik, dan anggun selayaknya dikerjakan orang yang berbakat membatik dan melukis.

Kartini sebenarnya bimbang menentukan cita-citanya, apakah menjadi guru, dokter, perawat, ahli kesenian, atau pengarang. Suratnya kepada Stella pada 11 Oktober 1901 menceritakan tentang ini. Dia bercerita ayahnya ingin ia menjadi guru, tapi ia sadar biayanya mahal. Ada memang sekolah dokter untuk pribumi, STOVIA, yang menggratiskan uang sekolah bagi laki-laki, tapi ia tak berminat karena pendidikannya lama. Kartini menyebut bidang sastra kecintaannya. “Kautahu ini adalah mimpiku bila suatu hari nanti aku bisa menjadi penulis yang diperhitungkan dalam bidang seni sastra.”

Saparinah Sadli, guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan penulis Kartini Pribadi Mandiri, menyebutkan tulisan Kartini istimewa karena kritis dan mengangkat isu sosial. Ini yang membedakan dengan pahlawan lain. “Karena ia meninggalkan tulisan,” ujar Saparinah.
TIM TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Event Lari Khusus Perempuan Pertama Digelar di Yogyakarta, Ada Rute Masuk Kebun Binatang

15 hari lalu

Ilustrasi lomba lari. Freepik.com/Drazen Zigic
Event Lari Khusus Perempuan Pertama Digelar di Yogyakarta, Ada Rute Masuk Kebun Binatang

Digelar bertepatan Hari Kartini 21 April 2024, event lari di Yogyakarta ini sekaligus sarana me time dan healing kaum perempuan.


Potret Happy Salma hingga Nadine Chandrawinata Merayakan Hari Kartini dengan Berkebaya

21 April 2023

Happy Salma (Instagram/@happysalma)
Potret Happy Salma hingga Nadine Chandrawinata Merayakan Hari Kartini dengan Berkebaya

Selain kebaya, momen Hari Kartini juga mengingat kembali pemikiran-pemikiran Kartini yang bisa memotivasi para perempuan di era ini.


Hari Kartini, Krisdayanti hingga Chelsea Islan Beri Pesan untuk Perempuan Indonesia

21 April 2023

Chelsea Islan. Foto: Instagram/@chelseaislan
Hari Kartini, Krisdayanti hingga Chelsea Islan Beri Pesan untuk Perempuan Indonesia

Sederet pesohor membagikan pesan dan harapannya di Hari Kartini, termasuk Krisdayanti, Najwa Shihab, Lulu Tobing, hingga Chelsea Islan.


15 Lombok Surfer Girl Club Bikin Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan

22 April 2022

Lombok Surfer Girl Club memperingati Hari Kartini dengan mengadakan Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan, Mandalika, Lombok, NTB. Dok. Sandika Irawan
15 Lombok Surfer Girl Club Bikin Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan

Lombok Surfer Girl Club berselancar dengan memakai kebaya dan kain batik untuk memperingati Hari Kartini.


BRI Beri Kesempatan Perempuan Meniti Karier

21 April 2022

Peringati Hari Kartini, BRI Group Apresiasi 7.000 Perempuan dalam WOMAN 2022
BRI Beri Kesempatan Perempuan Meniti Karier

Perempuan merupakan sosok penting dalam setiap transformasi di seluruh perusahaan BUMN.


Hari Kartini, Para Perempuan Peneliti Diharap Profesional dan Gigih

21 April 2022

Ilustrasi Hari Kartini. Shutterstock
Hari Kartini, Para Perempuan Peneliti Diharap Profesional dan Gigih

Perempuan peneliti terbukti beri kontribusi sama dengan laki-laki terhadap riset ketahanan pangan nasional di BRIN


Emak-emak Berkebaya Ikut Demo Mahasiswa 21 April, Tuntut Soal Minyak Goreng

21 April 2022

Memperingati hari kartini ibu-ibu turut dukung para mahasiswa untuk menyampaikan tuntutan kepada wakil rakyat, di gedung DPR/MPR pada Kamis, 21 April 2022. [Tempo/Niken Nurcahyani]
Emak-emak Berkebaya Ikut Demo Mahasiswa 21 April, Tuntut Soal Minyak Goreng

Belasan perempuan berpakaian kebaya turut serta dalam aksi demo mahasiswa 21 April.


Mengenang Kartini, Anies Baswedan: Bukan Hanya Merayakan Kebangkitan Perempuan

21 April 2022

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
Mengenang Kartini, Anies Baswedan: Bukan Hanya Merayakan Kebangkitan Perempuan

Menurut Anies Baswedan ini, kata-kata bagi Kartini tidak sekadar menjadi senjata, tapi juga penyala.


Hari Kartini, Wanda Hamidah hingga Veronica Tan Tulis Pesan untuk Para Wanita

21 April 2022

Veronica Tan (Instagram/@veronicatan_official)
Hari Kartini, Wanda Hamidah hingga Veronica Tan Tulis Pesan untuk Para Wanita

Hari Kartini jadi momen tepat bagi para perempuan ini untuk menyampaikan pesan dan dukungan untuk sesama.


Hari Kartini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Jaga Semangat Kartini di Hatimu

21 April 2022

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau PPPA, Bintang Puspayoga. Dok. Kementerian PPPA
Hari Kartini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Jaga Semangat Kartini di Hatimu

Momentum Hari Kartini merupakan penghormatan kepada Kartini yang telah berjuang untuk mendapatkan kesetaraan hak perempuan dan laki-laki di masa lalu.