Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HARI KARTINI, Tiga Serangkai Ini Rajin Blusukan  

image-gnews
Raden Ajeng Kartini (kanan) bersama saudarinya, Kardinah (tengah), dan Roekmini. wikipedia.org
Raden Ajeng Kartini (kanan) bersama saudarinya, Kardinah (tengah), dan Roekmini. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Setelah berkali-kali menampik bujukan Residen Semarang Pieter Sijthoff dan Nyonya Marie Ovink-Soer, istri bekas asisten Residen Jepara, untuk membebaskan Kartini, Rukmini, dan Kardinah dari pingitan, sang ayah Raden Mas Adipati Ario Sostroningrat  akhirnya mencabut belenggu itu pada 2 Mei 1898. Kala itu, pingitan Kartini menjelang memasuki tahun keenam, sedangkan Rukmini dan Kardinah tahun kedua.

Seperti ingin merayakannya, sang ayah mengajak tiga putrinya tersebut ke luar Jepara. Mereka menghadiri perayaan Hari Penobatan Ratu Wilhelmina di ibu kota Karesidenan, Semarang. Dalam hidupnya, ini pertama kali bagi Kartini keluar dari Jepara.

Kartini menggambarkan suasana hatinya itu dalam suratnya kepada Estelle ”Stella” Zeehandelaar tertanggal 25 Mei 1899, yang disitir Sitisoemandari Soeroto dalam bukunya, Kartini: Sebuah Biografi, seperti dimuat majalah Tempo, 22 April 2013.

Sungguh, ini adalah kemenangan kami, kemenangan yang begitu kami dambakan. Adalah hal aneh bagi gadis-gadis sekelas kami muncul di keramaian, orang-orang mulai menggosip dan memperbincangkannya, 'dunia' menjadi terheran-heran. Hei, bersulanglah untuk kami! Dunia serasa menjadi milik kami”!

Kembali dari Semarang, ketiganya sepakat mewujudkan diskusi-diskusi yang selama ini mereka bicarakan dalam kamar pingitan. Apalagi orang tua mereka merestui ketiganya untuk ”menyelidiki” kehidupan rakyat--mengetahui bagaimana kehidupan di luar. Maka, bersama dua saudaranya itu, Kartini blusukan keluar-masuk kampung, terutama di Jepara bagian selatan. Mereka mendatangi sejumlah sentra kerajinan rakyat. Lewat inilah Kartini mengetahui suka dan duka masyarakat sekelilingnya. ”Oleh-oleh” dari blusukan itu dia tuangkan dalam sejumlah tulisan.

Bakat menulis Kartini terasah sejak ia dipingit. Awalnya hanya Sosrokartono, Rukmini, dan Kardinah yang mengetahui kemampuan ini. Tulisan pertamanya adalah mengenai upacara perkawinan suku Koja di Jepara. Kartini dengan sangat detail menggambarkan prosesi perkawinan warga keturunan Arab tersebut.

Dia, misalnya, menggambarkan tradisi brinei mempelai perempuan di malam sebelum pernikahan, yakni mewarnai kuku jari dengan tumbukan halus daun pacar atau inai. Ia juga mendeskripsikan pakaian pengantin, bentuk kuade (dekorasi pelaminan), suasana selamatan, sampai ajuran--upacara saling menyuap nasi kuning. Tak ketinggalan ritual mandi-mandi, yang menandai akhir tiga hari larangan pengantin keluar dari kamar.

Bagi Didi Kwartanada, sejarawan Yayasan Nabil yang banyak meneliti tentang Kartini, artikel perkawinan di Pekojan itu karya tulis yang luar biasa. Didi bahkan menyebutnya sebagai karya ilmiah. “Bukan hanya wartawan pertama, melainkan juga antropolog pertama Indonesia,” katanya.

Karangan Kartini yang berjudul Het Huwelijk bij de Kodja's (Perkawinan Itu di Koja) tersebut dipublikasikan dalam Bijdragen tot de Taal-, Land en Volkenkunde (Jurnal Humaniora dan Ilmu Pengetahuan Sosial Asia Tenggara dan Oseania) volume 50 nomor 1 tahun 1898 (halaman 695-702). Ini merupakan jurnal ilmiah bidang bahasa, antropologi, dan sejarah terpandang serta masih terbit sampai saat ini sejak 1853.
Selanjutnya: Menulis Buku di Usia 16 Tahun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

14 jam lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.


PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

1 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

2 hari lalu

Film Kartini. Foto: Netflix
Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

2 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

3 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Apa Makna Hari Kartini bagi Pemain Timnas Bola Voli Putri Indonesia Yolla Yuliana?

3 hari lalu

Pemain Indonesia All Stars, Yolla Yuliana, seusai menjalani latihan jelang menghadapi Red Sparks. Latihan dilakukan di GOR Bulungan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Apa Makna Hari Kartini bagi Pemain Timnas Bola Voli Putri Indonesia Yolla Yuliana?

Pemain Timnas Bola Voli Putri Indonesia Yolla Yuliana bicara soal makna Hari Kartini bagi wanit saat ini.


Hari Kartini, Krisdayanti dan Yuni Shara Bahas Kesetaraan Pendidikan hingga Perjuangan

3 hari lalu

Kakak beradik, Yuni Shara dan Krisdayanti. Foto: Instagram/@yunishara36
Hari Kartini, Krisdayanti dan Yuni Shara Bahas Kesetaraan Pendidikan hingga Perjuangan

Krisdayanti dan Yuni Shara bicara tentang kesetaraan pendidikan perempuan hingga perjuangan hidup dalam rangka memperingati Hari Kartini 2024.