TEMPO.CO, Semarang - Bocah berusia 9 tahun, Daffa Farros Oktoviarto, yang berani menghadang pengendara motor saat melintas di trotoar, mendapat hadiah dari Wali Kota Semarang Hendarar Prihadi. Hadiah itu berupa sepeda dan satu unit televisi.
"Sepeda itu inspirasi dari apa yang dia lakukan. Dulu dia rutin pasang batu tapi motor tetap menyeberang ke trotoar, saya berikan apresiasi," kata Hendrar Prihadi, di SDN Kalibanteng 01, Semarang, tempat Daffa sekolah, Rabu, 20 April 2016.
BACA: 2 Rahasia di Balik Aksi Berani Bocah Hadang Motor di Trotoar
Hendrar berharap hadiah itu bisa memotivasi orang dewasa melakukan tindakan yang sama. "Yang paling penting meski usia muda harus berani menyampaikan, anak kecil bisa seperti itu yang besar bisa lebih baik," ucap Hendar menambahkan.
Menurut Hendar, aksi Daffa bisa menjadi inspirasi bagi anak muda untuk berpartisipasi menjaga ketertiban berlalu lintas. Sikap Daffa itu dinilai penting di tengah kepadatan lalu lintas dan minimnya aparat Kota Semarang yang berpenduduk 1,5 juta jiwa.
Daffa yang masih duduk kelas 4 sekolah dasar itu berani saban hari menghadang pengendara sepeda motor yang nekat melintas di trotoar di depan rumahnya yang mestinya fasilitas untuk pejalan kaki. Aksi Daffa pada Jumat, 16 April, itu mengundang simpati.
BACA: Daffa, Jagoan Cilik Penghadang Pengendara Motor di Trotoar
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Agus Harmunanto, mengingatkan partispasi masyarakat seperti yang dilakukan Daffa sangat baik untuk menjaga dan menertibkan lalu lintas. "Yang menertibkan tak hanya petugas karena selama ini punya keterbatasan,” kata Agus.
Kepala Laboratorium Transportasi, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno menyatakan aksi bocah mencegat pengendara di trotoar seharusnya menjadi instropeksi dalam kebijakan mengelola transportasi di jalan raya.
"Tidak sekedar kasih pujian. Aksi Daffa seharusnya membuat Pemkot Semarang introspeksi," ujar Djoko Setijowarno. Dia meminta aksi Daffa seharusnya menjadi alasan kuat pemerintah mempercepat perbaikan kualitas dan kuantitas layanan transportasi umum.
BACA: Heboh Bocah Pemberani Pencegat Pengendara Motor di Trotoar!
"Maraknya pengguna motor akibat mutu angkutan umum yang buruk dan tidak efisien," ucap Djoko. Kondisi itu menjadikan trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki dimanfaatkan pengendara motor. Padahal penegakan hukum berlalu-lintas terus melemah. "Pemasangan patok di trotoar juga tak memecahkan masalah."
EDI FAISOL
BERITA MENARIK
Mempercantik Bibir dengan Selotip Bening
SNSD Menangis di Panggung Phantasia Jakarta, Mengapa?