Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puluhan Warga Tuban Meninggal, Komnas HAM Temukan Penyebabnya

image-gnews
TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO/Panca Syurkani
Iklan

TEMPO.COTuban - Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tak mempermasalahkan upaya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyelidiki kematian beruntun puluhan warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, sepanjang Januari-Maret 2016. Komnas HAM menyelidiki kasus tersebut selama empat hari pada pekan lalu. ”Kerja Komnas HAM profesional,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban dr Syaiful Hadi, Rabu, 20 April 2016.

Menurut Syaiful, selama mencari data di lapangan, tim Komnas HAM, yang terdiri atas empat orang, didampingi petugas Dinas Kesehatan, perangkat Desa Karanglo, dan petugas Kecamatan Kerek. Mereka juga dibantu Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Penyakit Menular (BBTKLPM) Surabaya.  

BBTKLPM bertugas mengukur suhu udara, kelembapan, dan kualitas lingkungan. Semula disebutkan bahwa kematian beruntun warga berkaitan dengan polusi debu di Karanglo, yang merupakan area ring satu PT Pabrik Semen Indonesia. "Hasil penelitian itu baru selesai 1,5 bulan mendatang," ucap Syaiful.

Komnas HAM, kata dia, mendatangi satu per satu keluarga warga yang meninggal. Komnas mengecek kematian itu karena sakit atau memang sudah tua. "Hasilnya, yang meninggal sesuai data di buku kematian Desa Karanglo ada 28 orang selama 90 hari pada Januari-Maret," ucapnya.

Ihwal data awal yang menyebutkan jumlah warga meninggal sebanyak 61 orang dalam jangka waktu 45 hari, menurut Syaiful, hal itu karena salah pengucapan Kepala Desa Karanglo. Sebab, setelah dilakukan pendataan, jumlahnya tidak sebanyak itu. “Mungkin kepala desa salah ucap,” ujarnya.

Dari hasil penelitian sementara, penyebab kematian ialah usia lanjut, hipertensi, stroke, dan lainnya. Adapun yang meninggal karena penyakit paru-paru hanya dua orang. "Semua anggota tim membubuhkan tanda tangan, lalu datanya dibawa Komnas HAM ke Jakarta," kata Syaiful.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Agung Wiharto membantah kabar bahwa kematian tersebut disebabkan oleh pengaruh polusi udara dari pabrik semen. Menurut dia, lokasi pabrik berjarak sekitar 2 kilometer dari Karanglo. Selain itu, di desa tersebut terdapat penambangan batu kapur untuk bahan baku semen. ”Perusahaan rutin melakukan kegiatan kesehatan ke masyarakat, yakni dua-tiga kali," katanya.

Semen Tuban, Agung menambahkan, memiliki electrostatic precipitator buatan Jerman yang berfungsi menangkap debu. Di area pabrik juga dilengkapi bag house filter yang berfungsi menahan debu agar tidak menyebar. 

Menurut Agung, kadar kualitas udara di lingkungan Pabrik Semen Tuban di bawah 50 miligram normal per meter kubik. Ukuran itu masih jauh dari ambang batas yang ditetapkan pemerintah, yaitu 80 miligram normal per meter kubik. “Prinsipnya, kami terbuka untuk dicek,” ujarnya. 

SUJATMIKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

20 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

27 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan terdampak gempa di Dagangan, Parengan, Tuban, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat, gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi sebanyak 22 kali itu mengakibatkan kerusakan satu rumah warga di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko dan bangunan balai desa lama di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.


Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

35 hari lalu

Alat pemantau polusi udara Birulangit yang dipasang di Telkom University Bandung. Dok. Tel-U
Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)


Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

36 hari lalu

Seorang pria melihat ke arah areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dari perkebunan jagung di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, 22 Maret 2017. Selain mendapat penolakan, pembangunan pabrik ini juga mendapat dukungan dari sekelompok warga sekitar. ANTARA FOTO
Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

PT Semen Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun pada 2023 atau meningkat 6,2 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

38 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

39 hari lalu

Pada Minggu 3 Maret 2024, Kementerian Perhubungan RI meresmikan pengoperasian BISKITA Trans Bekasi Patriot, yang diharapkan menjadi transportasi bus umum yang solutif di wilayah Bekasi. sumber: Suci Sekar/Tempo
Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

Kementerian Perhubungan secara bertahap sejak 2020 meluncurkan angkutan massal dengan sistem Buy the Service (BTS). Kurangi polusi udara dan kemacetan


Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

39 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

Udara Jakarta memburuk menjelang libur panjang akhir pekan. Merujuk data IQAir, kualitas udara Jakarta terburuk ke-10 dari kota besar di dunia.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

59 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Bangkok Polusi Udara Parah, Pegawai Diminta Kerja dari Rumah

15 Februari 2024

Grand Palace Bangkok, Thailand (Pixabay)
Bangkok Polusi Udara Parah, Pegawai Diminta Kerja dari Rumah

Polusi udara parah melanda Bangkok, ibu kota Thailand. Pegawai pun diminta kerja dari rumah.


Survei Sebut Mayoritas Warga Jakarta Setuju Tilang Uji Emisi Diberlakukan

4 Februari 2024

Ilustrasi uji emisi. TEMPO/Febri Angga Palguna
Survei Sebut Mayoritas Warga Jakarta Setuju Tilang Uji Emisi Diberlakukan

Survei yang dilakukan Populix mengungkapkan bahwa mayoritas warga Jakarta setuju jika sanksi tilang uji emisi diberlakukan.