TEMPO.CO, Ternate - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku Utara Komisaris Besar Elly Jamaludin pada Minggu, 17 April 2016, terjaring razia narkoba dan minuman keras yang laksanakan tim gabungan TNI, polisi, Satpol PP Kota Ternate, dan BNN Maluku Utara.
Begini kronologi lengkapnya:
Sebelum melaksanakan kegiatan razia di tempat hiburan malam di Ternate, pada pukul 23.00 WIT, tim gabungan menggelar apel malam di markas kantor Polisi Militer Ternate di Jalan Revolusi, Ternate Tengah, Kota Ternate.
Razia dimulai pukul 23.30 WIT dengan tujuan pertama Kafe D’stadion di Kelurahan Stadion Ternate Tengah, Kota Ternate. Di kafe itu, tim gabungan memeriksa seluruh pengunjung dan pramuria selama 40 menit.
Pukul 24.15 WIT, tim gabungan melanjutkan razia di Kafe Royal di Kelurahan Santiong. Di kafe inilah tim razia memergoki Kepala BNN Maluku Utara di ruangan karaoke Manchester Room di lantai dua.
Dalam ruangan ditemukan minuman alkohol dan beberapa makanan ringan. Elly tepergok bersama wanita penghibur dan seorang mantan pejabat di Pemerintah Kota Ternate. “Saat di Kafe Royal saya tidak melihat langsung ada Kepala BNN, sebab waktu itu saya masih di luar. Saya baru tahu setelah beberapa wartawan mendekatinya,” kata Fandi Mahmud, Kepala Satpol PP Kota Ternate, kepada Tempo, hari ini, 20 April 2016.
Menurut Fandi, saat razia pihaknya lebih banyak memeriksa kelengkapan administrasi tempat hiburan malam dan legalitas pekerja pramuria. Setidaknya lebih dari tujuh tempat hiburan malam menjadi sasaran razia yang berakhir pada 03.30 WIT tersebut.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Maluku Utara Ajun Komisaris Besar Hendrik Badar membenarkan kabar bahwa Kepala BNN berada di tempat hiburan malam. “Laporan yang kami terima memang benar tim razia melihat Pak Elly di tempat hiburan,” katanya.
Elly Jamaludin membantah dia terjaring razia. Menurut Elly, keberadaannya di tempat hiburan malam merupakan bagian dari kegiatan operasi. Hanya saja, ia terlebih dahulu datang ke tempat hiburan tersebut. “Jadi tidak benar itu. Bagaimana mungkin saya yang mengeluarkan surat perintah kok saya yang terjaring razia. Saya malam itu ikut memantau operasi itu,” katanya.
BUDHY NURGIANTO