TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, berkomentar tentang status Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah yang kini belum jelas setelah dipecat Partai Keadilan Sejahtera. Fahri pun beberapa kali diisukan akan bergabung dengan sejumlah partai lain, salah satunya Partai Demokrat.
"Kalau dia bergabung ke partai kami, saya akan keluar dari Demokrat," ucap Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 20 April 2016.
Penolakannya itu karena dulu Fahri merupakan salah satu orang yang paling keras mengkritik pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ruhut berujar, SBY kala itu memintanya sabar menghadapi kritik yang datang, termasuk dari Fahri. "Karena saya yang pasang badan menghadapi dia, yang lain safety player," tuturnya.
Ruhut mengakui bahwa hubungannya dengan Fahri tidak harmonis. "Berapa kali saya mengatakan, 'Hai, Fahri, kau itu kader PKS yang menggunting dalam lipatan.' Berapa kali aku bilang itu tiap berantem sama dia," katanya.
Sementara itu, Fahri beberapa kali masih enggan membahas soal rencana kepindahannya ke partai lain. "Belum, enggak ada soal itu," ucapnya di Crowne Plaza, Jakarta, Senin, 18 April lalu.
Fahri dipecat berdasarkan keputusan yang diambil dalam rapat pleno yang digelar Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS pada 6 April lalu.
Namun Fahri menyatakan kekecewaannya kepada jajaran pimpinan PKS yang diduga bertindak tidak adil dalam pemecatannya dari keanggotaan partai. Fahri menyatakan terlalu banyak keganjilan yang ditemukan, khususnya terkait dengan saling tabrak prosedur organisasi yang dianggap didasarkan pada motif pribadi, bukan organisasi.
Fahri pun mengajukan gugatan terkait dengan pemecatannya ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sementara itu, PKS sudah menyiapkan pengganti Fahri sebagai Wakil Ketua DPR, yaitu Ledia Hanifah.
GHOIDA RAHMAH