TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadan 1437 Hijriah jatuh pada Senin, 6 Juni 2016. Ditetapkan juga 1 Syawal yang jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016.
“Penetapan itu didasari hasil perhitungan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat ditelepon Tempo, Selasa, 19 April 2016.
Nashir mengatakan penetapan masa Idul Adha juga sudah ada, yaitu pada Senin, 12 September 2016. “Perhitungannya, 1 Zulhijah jatuh pada Sabtu, 3 September 2016, dan Hari Arafah-nya pada Minggu, 11 September 2016.”
Menurut Nashir, penetapan ini kemungkinan akan sama dengan yang akan diumumkan pemerintah menjelang masa awal Ramadan nanti.
Sebagai persiapan menjelang puasa, Nashir mengimbau umat Islam untuk menyambut dengan suasana rohani yang lebih semangat dan optimistis, tapi tetap dalam penghayatan agama. “Karena ada kecenderungan baru dalam beragama saat ini, yaitu kecenderungan formalisasi dan pendangkalan agama,” kata Nashir.
Formalisasi, maksud Nashir, adalah kecenderungan menjadikan ibadah sekadar ritual. “Hanya ibadah tanpa penghayatan, tak ada rohnya. Jadi seperti salat tanpa makna, padahal salat itu kan supaya kita bisa lebih dekat dengan Tuhan.”
Sedangkan pendangkalan agama, menurut Nashir, adalah memperlakukan agama secara instan. “Malah untuk entertain (hiburan), mengatasnamakan agama untuk perebutan kekuasaan, perebutan akses ekonomi, bahkan untuk dalih berbuat kekerasan,” tuturnya.
Nashir menekankan pentingnya menjadikan Ramadan sebagai momen untuk mendalami pemahaman tentang agama, termasuk lewat aksi berpuasa.
YOHANES PASKALIS