Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahanan di Garut Tewas, Diduga Dianiaya  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
ilustrasi pembunuhan. Tempo/Indra Fauzi
ilustrasi pembunuhan. Tempo/Indra Fauzi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Wijaya, 18 tahun, tahanan Kepolisian Sektor Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, tewas dengan kondisi tidak wajar. Dia diduga menjadi korban penganiayaan. Akibat kejadian ini, pihak keluarga melapor ke Kepolisian Resor Garut.

"Sekarang sudah hari kedelapan anak saya meninggal. Penyebab meninggalnya anak saya ada kejanggalan," ujar orang tua Ahmad, Tatang, 56 tahun, di Mapolres Garut, Senin, 18 April 2016.

Menurut Tatang, penahanan anaknya juga banyak kejanggalan. Ahmad dituduh oleh orang berinisial HY melakukan pencurian CDI sepeda motor. Kuasa hukum keluarga Ahmad, Risman Nuryadi, mengatakan Ahmad ditahan Polsek Bayongbong tanpa melakukan berita acara pemeriksaan (BAP).

Pihak keluarga juga tak diberi tahu surat penangkapan oleh polisi. "Jika sudah memenuhi unsur bisa langsung ditangkap. Tapi ini tidak. Dibawa ke polseknya juga oleh HY," ujarnya.

Keluarga menduga kematian Ahmad karena dianiaya dan meminum cairan obat rumput. Alasannya karena di bagian bibirnya berjamur dan sangat kering. "Saat memandikan jenazah juga ditemukan luka lebam di badannya," ujar Risman.

Kejanggalan lainnya, terkait dengan tempat kematian Ahmad. Menurut Risman, keluarga korban juga tidak memperoleh keterangan pasti, apakah Ahmad meninggal di ruang tahanan, puskesmas atau rumah sakit. Mereka baru mendapatkan kabar kematian Ahmad setelah di RSUD dr. Slamet Garut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum mengetahui adanya kejanggalan, kata Risman, keluarga sempat menolak proses autopsi. Namun setelah mendapat keterangan dari beberapa orang, ternyata Ahmad sempat mengalami penganiayaan dari orang yang menuduhnya mencuri. "Sekarang kami minta untuk diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian Ahmad," ujar Risman.

Berdasarkan pengakuan Tatang, pada 4 April 2016, HY sempat mengajak Ahmad. Namun saat pulang pada malam hari, Ahmad datang dengan keadaan lemah. Keesokan harinya, HY kembali mengajak Ahmad hingga tidak pulang ke rumah. "Dua hari kemudian kami mendapat kabar kalau anak saya telah meninggal dunia," kenang Tatang.

Kepala Subbagian Humas Polres Garut Ajun Komisaris Ridwan Tampubolon membenarkan kabar tentang adanya tahanan Polsek Bayongbong yang tewas. Namun dia membantah bila tahanan tersebut meninggal di Polsek Bayongbong. "Kapolsek melihat korban sakit dan dibawa ke puskesmas. Namun meninggal di puskesmas," ujar Ridwan di kantor PWI Garut.

Selain itu, Ridwan juga membantah bila surat pemberitahuan penahanan tidak ada. Menurut dia, Polsek Bayongbong telah melayangkan surat penahanan kepada keluarga. "Kami melakukannya sesuai prosedur. Bahkan polsek juga minta untuk visum tapi ditolak keluarga dan sudah buat surat pernyataan. Tapi kita sekarang akan menyelidikinya kembali," ujarnya.

SIGIT ZULMUNIR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

3 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.


Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

7 Januari 2024

Satpol PP Kota Depok amankan Robocop. Instagram
Kisah Tenaga Honorer Satpol PP Garut Dihukum Tidak Digaji 3 Bulan Karena Dukung Gibran

Dikenal diupah rendah, tenaga honorer, Satpol PP Garut yang mendukung Gibran tidak akan merasakan gaji 3 bulan kedepan.


Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

3 Januari 2024

Bupati Garut Rudy Gunawan hendak menumpang kereta api uji coba tujuan Stasiun Pasar Senen, Jakarta di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (20/2/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Garut)
Bupati Garut Jatuhkan Sanksi ke Anggota Satpol PP yang Viral Dukung Gibran

Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan anggota Satpol PP yang viral karena terang-terangan mendukung Gibran telah dijatuhkan sanksi.


Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

7 November 2023

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Siswa SMP di Garut Dibunuh Temannya Gara-gara Sakit Hati saat Main Bola Voli

Korban dibunuh saat sedang mandi di sungai.


4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

1 September 2023

Maudy Ayunda dan Kim Bum. Foto: Instagram
4 Fakta Menarik Film Tanah Air Kedua yang Dibintangi Maudy Ayunda dan Kim Bum

Maudy Ayunda dan Kim Bum akan bermain dalam film Tanah Air Kedua, bercerita tentang Komarudin pria Korea yang menikah dengan wanita Garut


Selain Terkenal dengan Dodolnya, Berikut 6 Makanan Khas Kota Garut

12 Agustus 2023

Petani memanen jeruk Lembang di Kampung Bukanagara, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (8/6). Jeruk silangan antara jeruk Garut dan frimont ini berbuah sepanjang tahun dengan harga Rp 12.000 di kebun. Jenis jeruk karya petani lokal ini mampu beradaptasi dengan baik di berbagai iklim tropis. TEMPO/Prima Mulia
Selain Terkenal dengan Dodolnya, Berikut 6 Makanan Khas Kota Garut

Selain dikenal sebagai Swiss van Java karena dikelilingi banyak gunung, Kota Garut juga dikenal dengan kulinernya yang tidak kalah lezat. Tidak hanya dodolnya, saat berkunjung ke Garut juga harus mencoba Jeruk Garut, Burayot, hingga Pindang Ikan khas Garut.


Garut Asal Band Voice of Baceprot, Ini 5 Keunikan Kota Berjuluk Swiss van Java

11 Agustus 2023

Cokelat dodol 'chocodot', oleh-oleh khas Garut. TEMPO/Prima Mulia
Garut Asal Band Voice of Baceprot, Ini 5 Keunikan Kota Berjuluk Swiss van Java

Garut juga memiliki banyak tempat wisata alam, sehingga cocok menjadi pilihan sebagai tempat berlibur keluarga.


Viral Domba Seharga Rp 400 Juta, Dosen Peternakan Unpad: Domba Garut Sumber Genetik Terbaik

3 Juli 2023

Pemilik domba mendandani hewan kesayangannya agar menang dalam kontes Domba Catwalk di Garut, Jawa Barat, 21 Februari 2015. Sebanyak 300 domba mengikuti acara unik tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Viral Domba Seharga Rp 400 Juta, Dosen Peternakan Unpad: Domba Garut Sumber Genetik Terbaik

Domba Garut disebut sebagai sumber genetik terbaik dari Indonesia, mengapa bisa demikian?


Pemudik Diprediksi meningkat 46 Persen, Delman di Garut Dilarang Beroperasi

6 April 2023

Antrean kendaraan pemudik menuju Garut, Tasikmalaya, dan Jawa Tengah, tertahan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 4 Mei 2022. Arus mudik masih terus melintas di jalur selatan pada H+1 Lebaran. Pemerintah memperkirakan 23 juta unit mobil dan 17 juta unit sepeda motor melakukan perjalanan mudik tahun ini. TEMPO/Prima Mulia
Pemudik Diprediksi meningkat 46 Persen, Delman di Garut Dilarang Beroperasi

Jumlah pemudik tahun ini diprediksi mengalami peningkatan sebesar 46 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,2 juta mobil.


Poppy Dharsono Kolaborasi dengan Perajin Kulit Garut di Indonesia Fashion Week

24 Februari 2023

Poppy Dharsono dan Pemerintah Kabupaten Garut berkolaborasi mengangkat kerajinan kulit di Indonesia Fashion Week, Jumat, 24 Februari 2023
Poppy Dharsono Kolaborasi dengan Perajin Kulit Garut di Indonesia Fashion Week

Poppy Dharsono menggali potensi kerajinan kulit Garut yang usianya sudah lebih dari 100 tahun.