Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Kisah Nani, Ditangkap Usai Nyanyi di Ultah PKI  

image-gnews
Penyanyi Istana korban 1965, Nani Nurani (kiri) hadiri acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, 18 April 2016. Pembedahan tragedi 1965 bersama pemerintah ini merupakan yang pertama digelar, dimana dalam acara ini dihadirkan sejumlah ahli, pelaku, saksi, korban, dan pengamat. TEMPO/Subekti.
Penyanyi Istana korban 1965, Nani Nurani (kiri) hadiri acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, 18 April 2016. Pembedahan tragedi 1965 bersama pemerintah ini merupakan yang pertama digelar, dimana dalam acara ini dihadirkan sejumlah ahli, pelaku, saksi, korban, dan pengamat. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Ada Nani Nurani di barisan depan, peserta Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 melalui pendekatan sejarah, yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Senin 18 April 2016.  Di hadapan ratusan peserta yang memenuhi Ball Room Hotel di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat itu, Nani, warga asli Cianjur berkisah tentang tragedi yang dialaminya.

“Saya cuma diminta nyanyi di Cianjur, di ulang tahun PKI. Saya nyanyi Sunda klasik di Cipanas buat Sukarno,” kata Nani membuka kisah hidupnya.

Itulah terakhir Nani Nurani mentas sebagai penari dan peyanyi di Istana Cipanas. Profesi itu ditekuni selama empat tahun, sejak 1961. Dan pentas untuk perayaan ulang tahun PKI adalah pertama dan terakhir untuk Nani.

Karena sejak itu, Nani dituding sebagai anggota Biro Khusus PKI –partai yang kemudian dinyatakan terlarang pada tahun 1966. "Padahal saya tak tahu apa-apa, hanya tahu nyanyi dan nari," kata Nani.

Nani pun depresi.  Apalagi ia ditanya-tanya, soal Gerakan 30 September 1965 yang menyebabkan enam jenderal dan satu prajurit Angkatan Darat terbunuh. Ia lalu jadi pasien rumah sakit jiwa pada 1966.

Nani ditangkap tahun 1968.  “Beruntung, ketika itu saya mendapat surat pembelaan dari tentara,” ujarnya. Namun Nani dihukum enam tahun penjara dan keluar 1975. Ia menerima surat pembebasan.

Tapi sesungguhnya, kata Nani, hidupnya tak lagi bebas. Ia selalu dibayang-bayangi cap PKI.  Itu mengapa ia sempat pindah rumah, salah satunya  ke Plumpang karena dituduh pelarian Gerakan Wanita Indonesia alias Gerwani yang memiliki hubungan dengan PKI. Dia juga tak mendapat Kartu Tanda Penduduk.

Nani akhirnya menuntut keadilan. Tahun 2012, ia menggugat pemerintah ke Pengadilan Tata Usaha Negara didampingi Lembaga Bantuan Hukum. Nani menggugat penahanannya yang tanpa proses pengadilan, juga tudingan bahwa ia terlibat G30S.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengadilan memenangkan Nani. Majelis Hakim PTUN memutuskan Nani tidak terlibat G30S, baik langsung maupun tak langsung. Putusan itu ditentang Camat Koja, Jakarta Utara. Sang camat mengajukan banding hingga kasasi. Namun lagi-lagi Nani Menang. Mei 2008, putusan atas Nani inkrah di Mahkamah Agung.

Tahun 2011, Nani ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menuntut rehabilitasi dan ganti rugi. Namun tuntutan tak diterima, karena Pengadilan itu bukan wewenang mereka. Perjuangan Nani belum berbuah.

 Kini, Nani Nurani tak berhenti dari mencari keadilan. “Saya menuntut hak saya dengan cara benar," kata Nani. Ia menyebut, keadilan tak  lagi berpihak padanya." Saya rakyat kecil yang dijauhkan dari keluarga, dan direnggut dari karier.”

Nani merasa hidupnya sunyi. Ia tak menikah karena takut keluarganya dicap PKI.  Namun ia emoh berhenti.

Di Simposium yang digelar hari ini, Senin 18 April 2016, Nani hanya ingin menyuarakan hatinya. "Saya ingin mati dengan kebenaran hakiki, saya bukan PKI dan tak pernah terlibat G30S PKI." katanya.  Apa yang Nani inginkan? " Rehabilitasi nama dan kehormatan saya."

WDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

Logo Kostrad. kostrad.mil.id
4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.


Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari keluarga Ratna Sari Dewi. Menantu Dewi Soekarno dan Bung Karno atau suami Kartika, meninggal dunia di Bali pada 3 Februari 2021. Instagram/@dewisukarnoofficial
Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.


Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Film Pengkhianatan G 30S PKI dan Rumah Kades
Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?


Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Menkopolhukam Mahfud MD berbincang dengan seorang eksil seusai pertemuan rombongan pemerintah dengan para eksil Indonesia di Diemen, Belanda, pada hari Minggu, 27 Agustus, 2023. Foto: Linawati Sidarto
Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.


Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Pemberitaan mengenai Dokumen Gilchrist dan hubungannya dengan Subandrio di Canberra Times edisi 3 Oktober 1966. Foto: trove.nla.gov.au
Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?


Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Kostrad atau Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, merupakan divis elit di TNI AD. Pasukan ini terdiri atas 2 divisi yang memiliki kemampuan terjun payung, didirikan pada tahun 1961 dengan motto Dharma Putera. Kostrad menggunakan baret hijau sebagai identitas diri, dipimpin oleh perwira tinggi bintang 3. Pasukan ini tergolong sebagai pasukan elit di Indonesia, dengan segudang pengalaman tempur. TEMPO/Hariandi Hafid
Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.


Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo (tengah), di depan mahasiswa yang tergabung dalam KAMI di halaman kampus UI, Jakarta, 10 Januari 1966. Foto: DOk. Perpusnas RI
Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.


Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Suasana sumur maut lubang buaya di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.


Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.


Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

30 September 2022

Sjam Kamaruzaman. store.tempo.co
Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

Banyak buku yang diterbitkan dalam beragam versi membahas peristiwa G30S. Di antara buku itu ada Gestapu 65 PKI, Sjam, Bung Karno Nawaksara dan G30S.