TEMPO.CO, Makassar - Calon Ketua Umum Partai Golongan Karya Syahrul Yasin Limpo mengaku kesal atas mundurnya jadwal Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar. Menurut dia, mundurnya jadwal Munaslub Gokar tersebut sudah kedua kalinya.
"Semula 7 Mei, kemudian 17 Mei. Informasi terakhir, 25-27 Mei. Ini ada apa?" kata Syahrul kepada wartawan di Loop Corner, Jalan A.P. Pettarani, Makassar, Senin, 18 April 2016.
Ia menilai mundurnya jadwal munaslub yang akan digelar di Nusa Dua Bali itu bagian strategi kelompok tertentu yang mendukung seorang calon ketua umum untuk menggembosi calon lain.
"Misalnya saya telah mendapatkan dukungan sembilan suara dari DPD I Golkar di Riau. Karena jadwal mundur, dukungan saya berkurang di daerah itu menjadi lima saja. Sisanya diambil mereka," ucap Syahrul.
Meski demikian, Syahrul tak ingin menyebut siapa kelompok tertentu yang dimaksud. "Masak, saya mau ke Riau lagi setelah dukungan suara saya diambil. Tentu tidaklah, karena buang-buang tenaga," ujarnya
Syahrul berharap pengurus pusat menentukan jadwal secara pasti, agar tidak mempengaruhi psikologis peserta yang ingin maju pada pemilihan tersebut. "Tentu ini mempengaruhi psikologis peserta, termasuk saya," tutur Syahrul.
Syahrul menambahkan, ia bersama tim pemenangannya telah membangun koalisi dengan calon ketua umum lain, yakni Aziz Syamsuddin, Airlangga Hartarto, dan Mahyuddin. "Sabtu lalu, kami sudah melakukan pertemuan dengan tim pemenangan mereka. Baru sebatas penyamaan visi dan misi. Selanjutnya akan ada pertemuan berikutnya untuk menyamakan persepsi," katanya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI