Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenazah Siyono Wangi, Ini Kata Ketua PP Muhammadiyah

image-gnews
Ketua Umum PP Muhammadyah periode 2015-2020, Haedar Nashir saat wawancara dengan wartawan usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Muhammadyah pada Muktamar ke-47 di Makassar. TEMPO/Muhammad Yunus
Ketua Umum PP Muhammadyah periode 2015-2020, Haedar Nashir saat wawancara dengan wartawan usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Muhammadyah pada Muktamar ke-47 di Makassar. TEMPO/Muhammad Yunus
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sejumlah informasi soal autopsi terhadap jenazah terduga teroris Siyono beredar. Salah satunya menyebutkan jenazah Siyono mengeluarkan aroma wangi ketika hendak diautopsi.

Sembilan dokter umum Muhammadiyah dan satu dokter forensik Kepolisian Daerah Jawa Tengah dilibatkan dalam autopsi pada 3 April lalu di kompleks pemakaman Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah itu.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan cerita di balik autopsi tersebut dalam wawancara khusus dengan Tempo, Kamis pekan lalu. Berikut ini petikan wawancaranya, yang selengkapnya bisa dibaca di Majalah Tempo terbaru, Senin, 18 April 2016.

Benarkah autopsi diprakarsai tim dokter Muhammadiyah?
Soal autopsi, Muhammadiyah punya 10 fakultas kedokteran dan 154 rumah sakit. Selama ini, kalau ada bencana, tim dokter sudah terbiasa bekerja sama untuk fungsi kemanusiaan. Nah, ketika Komnas HAM mengajak untuk melakukan autopsi, kami menyediakan dokter. Jadi bukan Muhammadiyah yang melakukan autopsi, melainkan karena diajak Komnas HAM. Sebagai akuntabilitas, kami juga mengajak dokter forensik dari kepolisian. Itu bagian dari keterbukaan bahwa kami tidak sembunyi-sembunyi melakukannya. Seandainya polisi tidak mendukung, mereka tidak akan menugasi dokter forensiknya itu.

Hasil autopsi menyebutkan penyebab kematian yang berbeda dengan versi polisi. Apa langkah selanjutnya?
Serahkan ke publik. Muhammadiyah prinsipnya berdakwah. Kami melakukan advokasi dan mengumumkan hasilnya itu dalam rangka dakwah. Tergantung kita semua sebagai bangsa mau melangkah seperti apa. Muhammadiyah tidak ingin memaksakan apa pun. Tentu kami mengharapkan perbaikan kerja Densus 88. Saya pikir bangsa ini tumbuh menjadi besar dan kuat karena belajar dari kesalahan. Kita manusia ataupun institusi kalau berbuat salah maunya menutupi, tidak mengakui, ataupun mencari apology. Tapi untuk jangka panjang, semua akan terungkap; yang baik dan yang buruk. Hukum sunatullah itu tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Jadi bangsa yang besar itu adalah bangsa yang belajar dari kesalahannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

(Polisi menyebut Siyono meninggal karena perdarahan rongga otak akibat perkelahian satu melawan satu dengan anggota Detasemen Khusus Antiteror 88 yang mengawalnya. Sedangkan hasil autopsi penyebab kematian adalah patahnya lima tulang rusuk kiri ke arah dalam sehingga menusuk saraf jantung dan menimbulkan perdarahan. Juga tidak ada luka yang mengindikasikan adanya perlawanan oleh Siyono.)

Ada kabar yang menyebutkan jenazah Siyono tidak membusuk dan mengeluarkan wangi. Benarkah?
Pertama, itu adalah penyakit media sosial. Kedua, selalu ada komodifikasi mitos. Dan itu paling laku di media. Jadi, kalau kita muslim yang rasional, muslim yang akidahnya hanif, tidak percaya terhadap hal-hal yang seperti ini. Sebaiknya tanyakan saja ke yang bilang begitu. Dari tim forensik tidak ada laporan mengenai hal itu. 

TITO SIANIPAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wakil Menteri Agama Prediksi Lebaran Jatuh 10 April 2024 Sama Dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasannya

14 jam lalu

Ilustrasi persiapan Lebaran Ketupat atau Lebaran Syawal. ANTARA/Siswowidodo
Wakil Menteri Agama Prediksi Lebaran Jatuh 10 April 2024 Sama Dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasannya

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki memprediksi Lebaran jatuh pada Rabu, 10 April 2024, sama dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah


PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

4 hari lalu

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya berjabat tangan usai menggelar pertemuan di Kantor PBNU Jakarta, Kamis 25 Mei 2023. TEMPO/Mirza Bagaskara
PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

5 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Sikap PBNU dan Muhammadiyah atas Penetapan Hasil Pemilu 2024

6 hari lalu

Sikap PBNU dan Muhammadiyah atas Penetapan Hasil Pemilu 2024

PBNU mengajak semua pihak bersatu lagi dan Muhammadiyah mengajak masyarakat legawa menerima hasil Pemilu 2024.


Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

6 hari lalu

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama. Foto: Canva
Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

10 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko membenarkan pihaknya akan terlibat dalam unjuk rasa di depan KPU hari ini. Ini profil dan alasannya turut demo.


Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

11 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.


Hasil Pemilu 2024 Diprediksi Digugat, Ketum PP Muhammadiyah: MK Harus Berani Transparan dan Jujur

13 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Tempo/Pribadi Wicaksono
Hasil Pemilu 2024 Diprediksi Digugat, Ketum PP Muhammadiyah: MK Harus Berani Transparan dan Jujur

Pada proses menjelang Pemilu 2024, di kalangan masyarakat telah muncul ketidakpercayaan atau distrust pada lembaga-lembaga tinggi negara, seperti MK.


Abdul Mu'ti: Masjid Muhammadiyah Saat Tarawih Tak Gunakan Pengeras Suara Luar

16 hari lalu

Warga Muhammadiyah melaksanakan salat Tarawih pertama di Masjid Jami Al Huda Muhammadiyah, Tebet Timur, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Abdul Mu'ti: Masjid Muhammadiyah Saat Tarawih Tak Gunakan Pengeras Suara Luar

Abdul mengatakan, sudah sejak awal di Masjid Muhammadiyah, tidak ada Tarawih dan Tadarus dengan pengeras suara luar.


Alasan Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1445 H Pada Selasa, 12 Maret 2024, Ini Poin-poinnya

17 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Alasan Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1445 H Pada Selasa, 12 Maret 2024, Ini Poin-poinnya

Pemerintah menetapkan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah pada Selasa, 12 Maret 2024. Apa saja alasan Menteri Agama Yaqut dalam sidang Isbat?