TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan simposium nasional membedah tragedi 1965 mendapat pengamanan ketat. Belasan personel polisi tampak berjaga di depan Hotel Aryaduta yang digunakan sebagai lokasi simposium. "Kami terjunkan semuanya dari Polda Metro Jaya," kata Kepala Bagian Komunikasi Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Susatyo kepada Tempo di Jakarta, Senin, 18 April 2016.
Susatyo mengatakan total personel yang dikerahkan sebanyak 200 orang. Sejumlah 200 personel itu berseragam lengkap dengan membawa tongkat. Mereka menjaga beberapa titik di sekitar Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat. Ia mengatakan titik yang dijaga di antaranya adalah pos polisi di dekat Tugu Tani, perempatan Jalan Kebon Sirih, serta di Hotel Aryaduta.
Para personel juga membuat tenda di samping hotel untuk koordinasi pengamanan. Susatyo mengatakan pengamanan itu bertujuan mengantisipasi unjuk rasa yang akan dilakukan sejumlah ormas, seperti Front Pancasila yang menolak Partai Komunis Indonesia dan mendesak pemerintah membuka tragedi 1965.
Kabarnya, 200 orang pengunjuk rasa akan berdemo di depan Hotel Aryaduta. Rencananya mereka akan memulai bergerak pada pukul 10.00 dengan membawa spanduk dan atribut demo.
Sementara itu, hingga saat ini kondisi lalu lintas di kawasan Tugu Tani tampak ramai lancar. Situasi serupa juga terjadi di Jalan Prapatan depan, Hotel Aryaduta. Sejumlah kendaraan melaju seperti di hari biasanya. Polisi tampak terus berjaga mengatur lalu lintas di kawasan tersebut.
DANANG FIRMANTO