TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, atau yang akrab disapa Ical, menyiapkan debat publik antarcalon ketua umum untuk mengukur kualitas kandidat.
"Debat akan disiarkan di stasiun televisi swasta nasional agar masyarakat tahu dan bisa menilai bagaimana kualitas calon Ketua Umum Golkar," ujarnya di sela Musyawarah Daerah IX DPD Golkar Jawa Timur di Surabaya, Minggu, 17 April 2016.
Dalam debat, para kandidat akan ditantang berbicara mengenai ekonomi, energi, agama, kebudayaan, sosial-politik, serta persoalan bangsa lainnya.
Terkait dengan nama-nama calon ketua umum yang bermunculan, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat tersebut mengaku menghormati siapa pun dan meminta menomorsatukan kepentingan bersama.
Sejumlah nama yang maju dalam bursa calon orang nomor satu di Partai Golkar itu ialah Idrus Marham, Setya Novanto, Ade Komarudin, Aziz Syamsudin, Priyo Budi Santoso, dan beberapa kader nasional.
"Tidak ada lagi kubu-kubuan dan blok-blokan yang bisa membuat internal kembali gonjang-ganjing. Semua harus bersama demi kemajuan Golkar," ucapnya.
Sementara itu, penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar dijadwalkan digelar pada 25-27 Mei 2016 di Nusa Dua, Bali.
Belum ada kepastian tanggal itu, kata dia, karena menunggu waktu luang Presiden Joko Widodo yang diharapkan hadir di tengah-tengah ribuan kader partai politik itu.
Politikus yang juga pengusaha tersebut berpesan kepada ketua umum terpilih beserta pengurus di pusat untuk membentuk sekolah politik yang setara dengan universitas.
"Bukan sekadar sekolah politik biasa, melainkan silabus dan kurikulumnya harus sama seperti perkuliahan umum. Nanti seluruh peserta juga diajari bahasa Inggris, ilmu politik internasional, ekonomi dunia, dan sebagainya," ucapnya.
Tidak itu saja, Ical berharap, ketua umum terpilih jauh lebih muda darinya, yang kini memasuki usia 70 tahun sehingga bisa lebih aktif dan pemikirannya lebih cemerlang.
ANTARA