TEMPO.CO, Palangkaraya - Tingginya curah hujan yang terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah dalam satu pekan ini membuat ruas jalan negara, yakni Trans-Kalimantan Poros Tengah, tepatnya di Desa Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, yang menghubungkan lima kabupaten dengan Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya, terendam banjir setinggi 20 sentimeter akibat luapan Sungai Kahayan.
Banjir yang merendam jalan negara ini membuat pengguna jalan harus ekstrahati-hati. Sebab, sisi kiri-kanan jalan adalah rawa yang tertutup air, yang bisa berakibat fatal jika terlalu ke pinggir, yakni tercebur di rawa-rawa. Dan daerah ini merupakan langganan banjir ketika musim hujan tiba.
Menurut Rahman, sopir travel Palangkaraya-Buntok, Kabupaten Barito Selatan, ketika ditemui pada Jumat, 15 April 2016, dia terpaksa ekstrahati-hati dan harus ikut antrean ketika melintasi kawasan banjir.
"Karena banjir di jalan negara ini sangat berbahaya apabila kita tidak mengerti medan, sehingga polisi mengatur jalan secara bergantian karena, kalau digunakan langsung dua jalur, takutnya ada mobil atau motor yang terpeleset dan jatuh di rawa-rawa," tuturnya.
Sebab, rawa yang berada di samping kiri-kanan jalan merupakan rawa yang cukup dalam hingga 3 meter. "Mudah-mudahan cepat surut sehingga jalur transportasi di jalan negara ini dapat berjalan lancar," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Rina, penumpang travel Palangkaraya-Buntok. "Mudah-mudahan hujan mulai berkurang sehingga jalan yang kami lalui bisa dilalui dengan aman," katanya.
Sebab, jika hujan, biasanya jalan yang ke arah utara (ke lima kabupaten) akan terganggu, baik jalan yang tergenang hingga licinnya jalan akibat hujan. "Yang berbahaya itu bila hujan jalan tanah itu akan licin dan sangat berbahaya," ujarnya.
KARANA WW