TEMPO.CO, Surabaya - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cabang Juanda memprediksi hujan di Jawa Timur masih berlangsung April hingga pertengahan Mei. Prakirawan BMKG, Agatha Mayasari, mengatakan April sampai dengan pertengahan Mei 2016 adalah musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Hujan dengan intensitas rendah hingga sedang," kata Agatha ketika dihubungi Tempo, Jumat, 15 April 2016.
Selain Surabaya, wilayah yang akan diguyur hujan dengan intensitas rendah adalah Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Pamekasan. "Wilayah-wilayah ini intensitas hujannya 5-20 mililiter per hari," tuturnya.
Kemudian daerah yang diguyur hujan dengan intensitas sedang adalah Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo bagian timur, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo. "Intensitas hujannya 20-50 mililiter per hari."
Sementara itu, Kepala Analisis dan Perkiraan Cuaca BMKG Juanda Taufik Hermawan mengimbau masyarakat waspada terhadap banjir yang terjadi saat peralihan cuaca ini. Meski demikian, kata dia, banjir tidak akan separah yang terjadi saat puncak musim hujan. "Masyarakat tetap harus waspada," ujarnya.
Selain banjir, Taufik menambahkan, ada potensi angin kencang dan puting beliung. Sebab, masih terbentuk awan kumulonimbus. "Ini bisa terjadi di seluruh daerah di Jawa Timur," ucapnya.
Hingga pukul 13.35 hari ini, Surabaya masih diguyur hujan. Beberapa jalan masih tampak tergenang air. Contohnya Jalan Demak dengan ketinggian muka air 15 sentimeter. Jalan Ploso Timur juga masih digenangi air setinggi 15 sentimeter.
EDWIN FAJERIAL