INFO MPR - Pimpinan MPR, yaitu Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua MPR Mahyudin, E.E. Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta, pada Kamis, 14 April 2016, menggelar rapat konsultasi dengan Presiden Joko Widodo, yang didampingi beberapa menteri Kabinet Kerja, di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, pimpinan MPR, yang diwakili Zulkifli, menyampaikan beberapa hal penting. “Terkait dengan haluan negara, kami utarakan kepada Presiden, untuk memunculkannya harus ada amandemen UUD dan itu harus dikaji serta dilakukan dengan sangat hati-hati,” ujar Zulkifli. Untuk itulah, selain melakukan kajian internal secara mendalam, MPR menyerap aspirasi berbagai elemen masyarakat, seperti pakar tatanegara, kepala daerah, dan akademikus.
Selain itu, pimpinan MPR menyampaikan soal wawasan kebangsaan, karakter bangsa, dan cinta Tanah Air. Pascareformasi, menurut dia, ada yang hilang dari Indonesia ini, yakni roh kebangsaan. Banyak generasi muda yang tidak tahu Pancasila dan lambang-lambang negara. “Kami sampaikan pentingnya sosialisasi pemahaman Pancasila yang kami gelar dengan nama sosialisasi empat pilar MPR. Namun sosialisasi ini butuh kerjasama dan kiprah aktif seluruh elemen bangsa sehingga sosialisasi empat konsesus dasar bisa disampaikan ke semua rakyat Indonesia," ucap Zulkifli.
Dalam kesempatan itu, para pimpinan menyampaikan undangan kepada Jokowi untuk menghadiri agenda-agenda MPR, yakni sidang tahunan pada Agustus 2016. Kemudian, ada agenda MPR untuk memperingati pidato Bung Karno 1 Juni di gedung Merdeka Bandung. Yang terakhir, hari Konstitusi pada 18 Agustus nanti. Di sana, Presiden dijadwalkan membawakan pidato kebangsaan. (*)