TEMPO.CO, Bojonegoro -Tim Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bandung menyebutkan, tenaga panas bumi atau geothermal di areal lumpur di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur tidak prospek. “Ada tenaga panas buminya, tapi kecil dan gak prospek,” ujar peneliti Badan Geologi Bandung, Dr Igan S Sutawidjaja kepada Tempo di sela kunjungannya di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Bojonegoro, Kamis 14 April 2016.
Tim Geologi Bandung datang atas undangan Dinas ESDM Bojonegoro. Tim yang dibawanya, terdiri dari beberapa tenaga ahli, mulai dari geolog, juga ahli vulkanologi serta gas yang mengandung H2S (hydrogen sulfide).
Mereka mengambi beberapa sampel seperti air, lumpur dan juga bebatuan, di dataran tinggi lereng Gunung Gajah dan Gunung Pandan, Kecamatan Gondang, Bojonegoro, Kamis sore 14 April 2015. Survei di lokasi semburan, dilakukan saat hujan deras sehingga akan dilanjutkan pada Jumat 15 April 2016.
Menurut Igan S Sutawidjaja, dataran tinggi yang keluar lumpur pernah dilakukan seismic, untuk kebutuhan energi geo-listrik beberapa tahun silam. Kemungkinan, hasil yang diperoleh bahwa tenaga panas buminya ada tetapi kecil sehingga tidak diteruskan. Kemungkinan, karena areal di sekitar pegunungan di Bojonegoro bagian selatan—tidak masuk di deretan jalur gunung aktif.
Beda dengan energi panas bumi di Jawa bagian utara, seperti di lereng Gunung Muria di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kemudian di sekitar Gunung Lamong, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang serta panas bumi di kawasan Pegunungan Bedugul, di Kabupaten Tabanan, Bali.
Selain itu, lanjut Igan S Sutawidjaja, tim juga tengah meneliti energi hydrothermal atau sirkulasi air panas. Sebab di sekitar lokasi lumpur juga ditemukan beberapa gelembung air panas. Masih ada, energi tersembunyi di pegunungan Bojonegoro bagian selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk dan Madiun. “Penelitian baru dilakukan.”
Kepala Dinas ESDM Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Agus Supriyanto, mengatakan Badan Geologi melakukan penelitian di semburan-semburan lumpur Desa Jari, Kecamatan Gondang. Potensi yang terkandung, mulai dari tenaga panas bumi, air panas, gas, dan lainnya. “Kita ingin melihat potensi alam di sekitar lumpur,” ujarnya kepada Tempo.
Agus menambahkan dari laporan warga Desa Jari, beberapa kali terdengar letupan keras dari areal lumbur di perbukitan Gunung Gajah. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bojonegoro mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat di sekitar lokasi semburan berhati-hati.
"Masyarakat dilarang untuk menyalakan api, rokok dan sejenisnya di radius tiga hingga lima meter dari lokasi titik semburan," kata Agus.
SUJATMIKO