TEMPO.CO, Pekanbaru - Ratusan mahasiswa Universitas Riau menggeruduk kantor Biro Humas pemerintah Provinsi Riau. Mahasiswa mendesak Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mencopot jabatan Kepala Biro Humas Pemprov Riau Darusman lantaran turut serta melakukan kekerasan terhadap tiga mahasiswa saat rapat koordinasi supervisi yang dihadiri Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, di Gedung Daerah, Pekanbaru, kemarin.
Selain Darusman, mahasiswa meminta Arsyadjuliandi memecat Kepala Satpol PP dan memberi tindakan tegas kepada staf protokoler yang secara membabi buta memukul dan menendang mahasiswa hingga tersungkur. Aksi tersebut sempat terekam kamera wartawan dan menjadi viral di media sosial. "Kami mendesak pemerintah Riau bertindak tegas, mencopot Darusman dari jabatannya," kata koordinator aksi, Andreas Fransiskan, Kamis, 14 April 2016.
Mahasiswa menilai, baik Kepala Biro Humas maupun staf protokoler, telah melampaui kewenangan mereka sebagai pelayan publik. Ratusan mahasiswa yang mengenakan almamater biru itu berusaha merangsek masuk mencari Darusman ke ruangan, tapi yang bersangkutan tidak kunjung hadir menemui mahasiswa. Mahasiswa juga menuntut pemerintah Riau meminta maaf atas perbuatan tidak terpuji pegawainya.
Aksi mahasiswa disambut penjabat Asisten I Sekretariat Daerah Riau Ahmad Syah Haroffi. Kepada mahasiswa, Ahmad Syah berjanji akan menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang saat ini berada di Jakarta. "Kami akan menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada atasan," katanya.
Sebelumnya, tiga mahasiswa dari Universitas Riau mendapat pukulan secara membabi buta dari staf protokoler dan Biro Humas Riau beserta Satpol PP saat akan membentangkan spanduk berisi aspirasi mahasiswa di hadapan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. Namun, belum sempat membentangkan spanduk, mereka diringkus petugas protokoler dan Satpol PP.
Spanduk itu bertulisan: "Bapak wakil rakyat KPK, tolong selamatkan kami dari koruptor, asap, dan perusahaan yang menggerogoti migas Riau."
Para mahasiswa diseret petugas ke luar ruangan. Tak ayal, aksi kekerasan pun terjadi. Staf protokoler dan Biro Humas pemerintah Provinsi Riau terlihat memukul dan menendang mahasiswa sampai tersungkur. Tiga mahasiswa itu kemudian digiring dan diperiksa di pos Satpol PP di kompleks kediaman Gubernur Riau. Mahasiswa melaporkan perbuatan tersebut ke Kepolisian Resor Kota Pekanbaru.
RIYAN NOFITRA