TEMPO.CO, Surabaya - Pemerhati satwa dan lingkungan, Singky Soewadji, mengkritik kinerja manajemen Kebun Binatang Surabaya (KBS). Kritik itu tentang meninggalnya harimau Sumatera jantan pada Ahad lalu, 10 April 2016, dan tingginya populasi beberapa satwa di kandang KBS. "Diganti saja manajemennya, jangan sampai makan gaji buta," kata Singky kepada Tempo, Kamis, 14 April 2016.
Menurut Singky, masalah KBS hanya tinggal penanganan satwa di kandang. Dia mencontohkan, harimau Sumatera tidak boleh dikawinkan dengan sesama koleksi KBS karena bersaudara. "Termasuk Rama yang mati hari Minggu juga tidak boleh kawin, karena bersaudara," ujarnya. Hanya Wira, harimau yang boleh kawin karena tidak bersaudara, tapi sampai sekarang Wira pun juga belum kawin. Tapi sampai sekarang manajemen tidak berbuat apa-apa agar Wira dapat kawin.
Namun, meski manajemen tahu harimau-harimau itu tidak bisa dikembangkanbiakkan, kata Singky, manajemen KBS tidak pernah melakukan apa-apa. Padahal delapan harimau itu telah banyak menghabiskan biaya perawatan dan makanan. Seharusnya, manajemen menukar atau menghibahkan beberapa ekor harimau itu kepada tempat konservasi yang membutuhkan agar tidak kelebihan populasi harimau.
Kandang lain yang kelebihan populasi lainnya adalah komodo. KBS memiliki 79 ekor. Satu kandang kapasitasnya bisa mencapai lima ekor. Padahal idealnya satu kandang komodo hanya berisi tiga ekor, yang terdiri atas komodo jantan satu ekor, komodo betina satu ekor, dan seekor anakan. "Jumlah komodo harus dikurangi. Mungkin Pemkot bisa membuatkan taman komodo untuk menambah kawasan wisata Surabaya."
Sumber Tempo mengatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memanggil manajemen Kebun Binatang Surabaya dan Badan Pengawas Kebun Binatang Surabaya. Manajemen dan Badan Pengawas dipanggil sehubungan dengan kelebihan populasi satwa dan matinya seekor harimau Sumatera.
Sebelum mati, Rama sempat dibius setengah dosis sekitar pukul 09.30. Karang giginya dibersihkan serta diobati sariawan dan luka di bawah dagu kirinya. Rama juga sempat diinfus, tapi dicabut kembali. Kemudian Rama mulai tidak mau makan dan minum, bahkan napasnya sudah tidak beraturan dan akhirnya mati pukul 18.10. Dengan matinya Rama, KBS memiliki sembilan harimau Sumatera, yang terdiri atas enam betina dan tiga jantan.
EDWIN FAJERIAL
Koreksi: Berita ini dikoreksi pada 15 April 2016 pukul 16.47. Koreksi ada pada paragraf kedua karena ada informasi yang terlewat. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.