Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sunny Bantah Jadi Penghubung Suap Sanusi  

Editor

Anton Septian

image-gnews
Chairman Agung Sedayu Group Sugiyanto Kusuma alias Aguan berjabat tangan dengan Staf khusus Gubernur DKl Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja di ruang tunggu Gedung KPK, Jakarta, 13 April 2016. Aguan dan Sunny diperiksa menjadi saksi atas kasus dugaan suap reklamasi Teluk Jakarta dengan tersangka Ketua Komisi D DPRD DKl, M. Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Chairman Agung Sedayu Group Sugiyanto Kusuma alias Aguan berjabat tangan dengan Staf khusus Gubernur DKl Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja di ruang tunggu Gedung KPK, Jakarta, 13 April 2016. Aguan dan Sunny diperiksa menjadi saksi atas kasus dugaan suap reklamasi Teluk Jakarta dengan tersangka Ketua Komisi D DPRD DKl, M. Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sunny Tanuwidjaja, anggota staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, membantah tudingan dia berperan sebagai penghubung aliran dana antara pengusaha pengembang properti dan DPRD DKI Jakarta. 

"Enggak ada soal itu," ujar Sunny, seusai menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu, 13 April 2016. Sunny menuturkan tak mengetahui sama sekali soal adanya dugaan aliran dana yang menyeret anggota DPRD DKI, Mohamad Sanusi. 

Sunny menjalani pemeriksaan sekitar delapan jam di KPK hari ini. Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Mohamad Sanusi. Tiba di Gedung KPK pukul 09.15 WIB, Sunny baru keluar pukul 17.45 WIB. 

"KPK juga enggak ada tanya soal aliran dana itu," ucapnya lagi. Sunny berujar, dia dicecar total 12 pertanyaan oleh penyidik. "Ditanya yang simpel-simpel aja soal tugas dan fungsi saya di kantor Gubernur," ujarnya.

Sunny mengaku ditanya seputar peranannya dalam pembahasan raperda reklamasi Teluk Jakarta dan hubungannya dengan tersangka Mohamad Sanusi. Selain itu, penyidik menanyakan tentang relasi Sunny dengan sejumlah perusahaan pengembang properti. "Intinya saya ini menerima informasi dari pengembang, menyampaikan ke Pak Gubernur dan eksekutif," katanya lagi.

Sunny mengaku dia memang beberapa kali mengatur pertemuan antara pengembang dan Ahok. "Pak Ahok bisa ketemu mereka sendiri, kadang-kadang Pak Ahok minta saya menjadwalkan, enggak selalu," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sunny masuk radar KPK sejak Februari lalu. Orang dekat Basuki sejak 2010 itu, menurut seorang penegak hukum, pernah berkomunikasi dengan bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan. Bersamaan dengan Sunny, Aguan juga menjalani pemeriksaan hari ini.

Dalam percakapan tersebut, menurut sumber yang sama, mereka membahas kewajiban pengembang membayar kontribusi tambahan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta. Aguan menanyakan peluang menurunkan kontribusi tambahan jadi lima persen di pulau reklamasi.

Pada Februari itu, raperda memang sedang dibahas di Badan Legislasi DPRD DKI. Awalnya, DPRD meminta kontribusi tambahan cukup diatur dalam Peraturan Gubernur saja. Ahok sudah setuju soal ini.

Belakangan DPRD justru ingin kontribusi tambahan diturunkan dari 15 persen menjadi 5 persen, sama dengan keinginan pengembang properti. Angka ini yang ditolak Ahok.

GHOIDA RAHMAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Partai Tujuan Kader PSI Setelah Hengkang, Rian Ernest sampai Michael Victor Sianipar

31 Januari 2023

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Partai Tujuan Kader PSI Setelah Hengkang, Rian Ernest sampai Michael Victor Sianipar

Sejumlah kader PSI justru hengkang menjelang kontestasi politik 2024. Michael Victor Sianipar ke Perindo, Rian Ernest dikabarkan ke Golkar. Ada apa?


Hengkang dari PSI Michael Victor Sianipar Berlabuh ke Perindo, Rian Ernest dan Lainnya ke Mana?

30 Januari 2023

Eks kader PSI Michael Victor Sianipar secara resmi menyatakan bergabung di Partai Perindo dalam acara deklarasi di kantor DPP Perindo di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Januari 2023./Dok. Pribadi Michael V. Sianipar
Hengkang dari PSI Michael Victor Sianipar Berlabuh ke Perindo, Rian Ernest dan Lainnya ke Mana?

Sejumlah kader keluar dari PSI. Kemudian mereke berlabuh ke partai lain seperti Victor Sianipar ke Prindo. Rian Ernest dan Tsamara Amany ke mana?


Mereka yang Hengkang dari PSI, Profil Tsamara Amany hingga Rian Ernest

19 Desember 2022

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Mereka yang Hengkang dari PSI, Profil Tsamara Amany hingga Rian Ernest

Sejumlah Kader PSI keluar partai: Tsamara Amany, Rian Ernest Tanudjaja, Michael Victor Sianipar, Surya Tjandra, dan Sunny Tanuwidjaja. Ini profilnya.


Selain Rian Ernest, Inilah Daftar Kader dan Politikus yang Lebih Dulu Mundur dari PSI

16 Desember 2022

Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest memenuhi panggilan Bareskrim Polri sebagai pelapor terkait video Potong Bebek Angsa PKI Fadli Zon, di Bareskrim Polri, Tanah Abang Jakarta Pusat, Jumat 12 Oktober 2018 /TEMPO-TAUFIQ SIDDIQ
Selain Rian Ernest, Inilah Daftar Kader dan Politikus yang Lebih Dulu Mundur dari PSI

Mundurnya Rian Ernest menambah daftar kader dan politikus PSI dengan nama besar yang mundur dari partai tersebut.


Rian Ernest Mundur dari PSI: Meski Berat, Ini Langkah yang Benar

15 Desember 2022

Wakil Ketua DPW PSI DKI Rian Ernest di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. Tempo/Friski Riana
Rian Ernest Mundur dari PSI: Meski Berat, Ini Langkah yang Benar

Rian Ernest, menyatakan mengundurkan diri dari PSI. Pernyataan ini diungkapkan Ernest melalui sebuah video yang diunggah di akun Facebooknya.


Empat Pentolan PSI Mundur, Dua Blak-blakan Dukung Anies

6 Desember 2022

Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar dan wakilnya Rian Ernest saat melaporkan Ninoy Karundeng terkait tulisan yang menyinggung Ketua Umum PSI Grace Natalie ke Polda Metro Jaya Jumat 12 Juli 2019. TEMPO /TAUFIQ SIDDIQ
Empat Pentolan PSI Mundur, Dua Blak-blakan Dukung Anies

Ketua DPW PSI DKI Michael Victor Sianipar menambah daftar kader Partai Solidaritas Indonesia yang mundur


Sunny Tanuwidjaja Disebut Merapat ke Anies, PSI DKI: Itu Hak Politik Beliau

7 Juli 2022

Ketua PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar saat berkunjung ke Gedung Tempo untuk melakukan audiensi bersama redaksi Tempo pada Selasa, 7 Juni 2022. Kredit: TEMPO/Khory
Sunny Tanuwidjaja Disebut Merapat ke Anies, PSI DKI: Itu Hak Politik Beliau

Laporan Majalah Tempo menyebut salah satu pendiri PSI, Sunny Tanuwidjaja, menyokong Anies dan memberi masukan menghadapi Pemilu 2024


Jejak Sunny Tanuwidjaja: Dulu Pecah Kongsi dengan Ahok, Kini Merapat ke Anies

29 Juni 2022

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri), bersama Staff khususnya, Sunny Tanuwidjaja, menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa  Mohamad Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 5 September 2016. Jaksa Penuntut Umum KPK menghadirkan Ahok dan Sunny memberikan keterangan saksi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Jejak Sunny Tanuwidjaja: Dulu Pecah Kongsi dengan Ahok, Kini Merapat ke Anies

Sunny Tanuwidjaja mundur dari partai yang didirikannya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diduga berbeda pandangan soal Anies Baswedan


Sunny Tanuwidjaja Mundur dari PSI, Gara-gara Sokong Anies?

29 Juni 2022

Staf khusus Gubernur DKl Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja duduk di ruang tunggu Gedung KPK, Jakarta, 13 April 2016. Penyidik KPK meminta keterangan Sunny sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) mengenai proyek Reklamasi Teluk Jakarta untuk tersangka Ketua Komisi D DPRD DKl, M. Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sunny Tanuwidjaja Mundur dari PSI, Gara-gara Sokong Anies?

Sunny Tanuwidjaja mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI. Kemunduran Sunny diduga berkaitan dengan sikap politiknya mendukung Anies Baswedan.


Ahok Soal Hubungannya dengan Sunny Tanuwidjaja: Gue Marah Besar

17 Februari 2020

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan staf khususnya, Sunny Tanuwidjaja memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, 25 Juli 2016. Saat memberikan kesaksian Sunny mengaku bahwa ia tidak menerima gaji dari Ahok selama ia menjadi staf pribadinya. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ahok Soal Hubungannya dengan Sunny Tanuwidjaja: Gue Marah Besar

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan marah besar kepada Sunny Tanuwidjaja.