INFO MPR - Tugas Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah menjaga dan memperkuat fondasi kebangsaan Indonesia lewat empat pilar kebangsaan. Dalam rangkaian tugas tersebut, Ketua MPR Zulkifli Hasan terus memperkokoh fondasi kebangsaan dengan sosialisasi empat pilar kebangsaan lewat acara tabligh akbar HUT ke-58 Kabupaten Lombok Barat. Acara yang dihadiri ribuan masyarakat dari Lombok Barat ini diselenggarakan di kompleks pemerintahan Kabupaten Lombok Barat, 13 April 2016.
Mengungkap lebih dalam tentang empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), Zulkifli mengutip pernyataan Bung Karno. "Tentang Pancasila, intinya adalah cinta kasih, kekeluargaan, gotong royong, dan musyawarah mufakat," ujar wakil rakyat asal Lampung ini.
Baca Juga:
Kemudian, untuk NKRI, Zulkifli mengungkapkan Indonesia adalah keluarga besar dari Sabang sampai Merauke. Namun dalam keragaman tetap satu. "Kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama, tanpa memandang perbedaan," tuturnya. Dalam Bhinneka Tunggal Ika, keragaman tidak bisa disamakan. "Indonesia memang berbeda, tapi tetap satu dan itu menjadi keunggulan dan kekuatan. Keragaman menjadi sumber kekuatan," ucapnya.
Menyoal UUD 1945, Zulkifli kembali menekankan Indonesia menganut demokrasi, yakni rakyat yang berdaulat. "Kedaulatan rakyat ini kemudian dijalankan oleh pemerintah dan wakil rakyat yang dibantu aparatur negara sampai tingkat paling bawah," ujarnya.
Kepada masyarakat, Zulkifli menanyakan bagaimana tugas masing-masing mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur bersama seluruh rakyat Indonesia. "Sekarang banyak ditemui yang bingung dengan tugasnya. Karenanya, tugasnya menyimpang. Tugas sebagai wakil dan pelayan rakyat adalah melayani menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jangan disorientasi tugas sebagai pelayan rakyat. Pelayan rakyat jangan main proyek karena pelayan rakyat bukan dan jangan jadi pengusaha," tutur Zulkifli. (*)
Baca Juga: