TEMPO.CO, Bojonegoro –Bukit-bukit tanah di sekitar lumpur yang menyembur ternyata mengandung batu onyx serta panas bumi atau energi geotermal. Batuan bernilai tinggi itu berada di Gunung Gajah dan Gunung Keramat, di Kecamatan Gondang, Bojonegoro, Jawa Timur.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bojonegoro Agus Supriyanto mengatakan lahan di sekitarnya memang memiliki potensi. Mulai dari panas bumi, juga ada batu-batuan lain, seperti onyx. “Potensinya besar di daerah itu,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 12 April 2016.
Batu onyx, lanjut Agus Suproyanto, bisa berwarna macam ragam. Ada warna hijau kebiruan, juga putih susu, kuning gading mengkilap, dan juga cokelat. Jika diterpa sinar biasanya mengkilap. Berada di perbukitan atau juga di perut bumi. Bongkahannya bisa sebesar rumah atau seukuran kerbau.
Baca: Pakar: Semburan Lumpur di Bojonegoro Tak Berbahaya
Agus Supriyanto mencontohkan, untuk potensi tenaga panas bumi misalnya, bisa dilihat baik satu musim hujan atau waktu kemarau. Untuk musim kemarau, biasanya muncul bau gas mirip belerang dan biasanya ada percikan api jika dibakar. Sedangkan jika musim hujan, kantong-kantong air di atas tanah memuncrat karena dorongan gas dari bawah. Makanya, kemudian muncul semburan lumpur yang terjadi pada Kamis-Jumat, 7-15 April 2016.
Tentu saja, kata Agus, potensi energi geotermal ini, bisa dimanfaatkan ke depannya untuk energi listrik dan seterusnya. Dan untuk potensi panas bumi ini, pihak pemerintah Bojonegoro, sudah punya rancangan ke depan. “Potensinya besar,” ucapnya.
Data di Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyebutkan potensi batu onyx cukup besar. Lokasinya berada di Gunung Keramat terhampar di tanah seluas 187,5 hektare dengan volume cadangan 468.750 meter kubik. Sedangkan di Gunung Gajah pada lahan 148 hektare dengan volume cadangan sekitar 359 ribu meter kubik batu onyx.
Batu onyx dari dua lokasi itu dikenal berkualitas tinggi karena mengandung silica sekitar 75,36 persen. Batuan indah itu diolah menjadi berbagai jenis produksi. Seperti peralatan rumah tangga, perhiasan, dan berbagai bentuk aksesori.
Namun soal data itu, menurut Agus, perlu dilakukan pengecekan lagi. Karena lokasinya berada di beberapa kawasan, yaitu di tanah milik warga, tanah milik Perhutani. Selain itu, lokasi tanahnya, terutama di Gunung Gajah—yang merupakan lereng dari Gunung Pandan, lokasinya berada di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Bojonegoro, Nganjuk, dan Madiun. “Arealnya, di tiga daerah,” ujarnya.
Baca: Lumpur Menyembur Setinggi 1 Meter di Persawahan Bojonegoro
Seperti diketahui, semburan lumpur disertai gas mengandung H2S (Hydrogen Sulfide) bertambah dari satu menjadi empat titik di Desa Jari Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro. Kepolisian Bojonegoro telah memasang garis polisi (police line) dan meminta warga hati-hati jika dekat di lokasi semburan lumpur.
Pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bojonegoro mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat di sekitar lokasi semburan berhati-hati. Terutama larangan untuk tidak menyalakan api, rokok, dan sejenisnya, di radius 3-5 meter di lokasi titik semburan. Apalagi lubang semburan gas dan lumpur, juga bertambah dari satu menjadi empat titik.
”Makanya dipasang garis polisi,” ujar Kepala Desa Jari Sri Hamto kepada Tempo, Senin, 11 April 2016. Dia menambahkan, lokasi semburan itu berjarak sekitar tiga kilometer dari perumahan penduduk Desa Jari.
Sri Hamto mengatakan, awalnya semburan lumpur di tanah milik Perhutani Bojonegoro ini, hanya satu, dengan semburan 60-80 sentimeter, terhitung dari Kamis-Senin, 7-11 April 2016. Selanjutnya, titik semburan berkembang jadi empat, dengan rata-rata ketinggian di bawah 1,2 meter. Dari empat semburan gas itu, satu di antaranya mengecil. Semburan lumpur kini juga masuk ke sebagian tanah sawah dan merusak ditanami padi.
Baca: Semburan Lumpur di Bojonegoro Meluas Menjadi Empat Titik
SUJATMIKO