TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan petugas pajak di Gunung Sitoli. Hal ini diucapkan Jokowi dalam akun Twitter-nya malam ini, Selasa, 12 April 2016.
“Kita berduka atas terbunuhnya dua petugas pajak KPP Sibolga yang tengah jalankan tugas negara. Usut tuntas & hukum pelakunya!,” ujar Jokowi dalam akun Twitter-nya, @jokowi, Selasa, 12 April 2016.
Hari ini, dua petugas Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Sibolga tewas ditusuk seorang wajib pajak di Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara. Kabar duka ini dibenarkan Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Mekar Satria Utama saat dihubungi.
Pelaku penusukan diketahui bernama Agusman Lahagi. Korban tewas akibat penusukan adalah seorang juru sita bernama Parada Toga Fransriano S. dan pegawai honorer bernama Soza Nolo Lase.
“Saya kurang tahu persis. Gambarannya (kronologinya), petugas datang ke pulau dengan dua juru sita yang mau menemui wajib pajak untuk menagih. Kami sudah sampaikan dengan santun, lalu penusukan itu terjadi,” kata Mekar Satria Utama saat dihubungi, Selasa, 12 April 2016.
Mekar mengatakan petugas yang menyeberang ke pulau di Gunung Sitoli ada dua orang. Namun keduanya terpisah karena rumah yang mau mereka tagih berbeda. Parada yang bertugas menagih pajak ke Agusman.
Kata Mekar, kedua petugas pajak berangkat ke Gunung Sitoli pukul 23.30 lewat jalur laut. Sekitar pukul 11.30, Parada masih berkomunikasi dengan kantor. Kemudian, pada pukul 15.00, ada laporan dari Kepolisian Gunung Sitoli bahwa petugas pajak tewas tertusuk.
“Saya enggak tahu kapan persis kejadian penusukannya. Hanya, terakhir pukul 11.30 dia masih kontak, tapi pukul 15.00 ada laporan bahwa petugas pajak tewas,” tutur Mekar. Mekar mengaku kejadian seperti ini sering terjadi. Namun tidak menurunkan semangat petugas pajak untuk menagih pajak.
Hingga kini, Mekar belum bisa memberi keterangan jelas apakah Agusman sudah tertangkap atau belum. Kini, kasus itu tengah ditangani kepolisian Gunung Sitoli. “Yang kita khawatirkan dari kejadian ini adalah keluarga yang ditinggalkan. Sekarang anak-anak (pegawai) lagi patungan dana untuk keluarganya,” ucap Mekar.
ARIEF HIDAYAT