TEMPO.CO, Sidoarjo - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencanangkan program satu lapas satu produk. Program ini diharapkan mampu memberikan keterampilan kepada para narapidana atau warga binaan sekeluarnya dari penjara.
"Yang paling penting, dengan program ini, anak-anak (warga binaan) jadi mempunyai keterampilan," kata Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, saat melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan Klas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Kamis 31 Maret 2016.
Selain itu, program pembekalan keterampilan untuk membuat satu produk secara khusus ini diharapkan pula mampu mengalihkan narapidana dari pengaruh atau hal negatif. "Kalau kerja, kan pikiran mereka tidak macam-macam," kata Menteri Laoly.
(Baca juga: Ricuh Rutan Malabero, Polisi Tetapkan 8 Tersangka Baru)
Untuk mewujudkan program tersebut, Laoly menambahkan, pihaknya telah membentuk sebuah direktorat di Kemenkumham. Direktorat baru khusus mendesain bagaimana setiap lapas di seluruh Indonesia menghasilkan sebuah produk unggulan.
Di samping itu pihaknya akan mengajukan alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk program tersebut. "Tentunya juga mencari CSR dan pihak ketiga yang mau bekerja sama dengan pihak lapas." katanya.
Setelah itu, kementerian akan mencarikan pihak ketiga yang bisa memasarkan produk hasil dari warga binaan. "Nanti produk mereka diperkenalkan ke publik dengan dipajang di gerai-gerai di bandara seperti di luar negeri," ujar Laoly.
NUR HADI