TEMPO.CO, Kupang - Pembantu Rektor (Purek) I Universitas PGRI Kupang, Nusa Tenggara Timur, Darmanto Kisek, diduga melakukan tindakan kasar terhadap wartawan AFB TV, Ansel Lake, saat unjuk rasa mahasiswa PGRI Kupang di kampus universitas itu hari ini, 31 Maret 2016.
“Saya lagi meliput aksi unjuk rasa mahasiswa PGRI, tiba-tiba muncul Purek I PGRI Darmanto yang langsung menarik kerah baju saya,” kata Ansel.
Sejumlah awak media meliput unjuk rasa yang berbuntut kericuhan antarmahasiswa PGRI Kupang itu. Saat itu, ujarnya, Darmanto mempertanyakan tujuan pengambilan gambar unjuk rasa ini. Dia juga mempertanyakan surat izin melakukan peliputan unjuk rasa tersebut. "Atas izin siapa kalian meliput di sini," kata Darmanto, seperti ditirukan Ansel.
Ansel beserta sejumlah awak media yang tidak puas dengan aksi itu, sempat mempertanyakan perbuatan Darmanto itu. Namun, bukan menjelaskan, Darmanto justru menantang wartawan berkelahi. “Lu lepas kamera, mari kita berkelahi,” katanya.
Ansel mengaku tidak merespons tantangan Purek I Darmanto itu. Dia memutuskan untuk melaporkan perbuatan Darmanto ke Kepolisian Resor Kupang Kota. “Saya mengambil sikap dengan melaporkan ke polisi,” ujarnya.
Kepala Polres Kupang Kota Ajun Komisaris Besar Budi Hermawan membenarkan adanya laporan dari wartawan AFB TV tentang dugaan perbuatan tak menyenangkan oleh Purek I PGRI Kupang. “Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang melihat aksi cekik itu,” kata Budi.
Sejauh ini, menurut dia, baru saksi korban yang menjalani pemeriksaan untuk berita acara pemeriksaan (BAP). “Teman-teman wartawan yang melihat langsung aksi tersebut akan diperiksa juga sebagai saksi,” katanya.
Unjuk rasa mahasiswa PGRI Kupang di halaman Universitas itu berakhir ricuh. Mahasiswa terlibat adu mulut dengan mahasiswa lain serta pegawai rektorat PGRI NTT.
YOHANES SEO