TEMPO.CO, Padang - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Barat memeriksa urine Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno secara mendadak, Rabu, 30 Maret 2016. Pemeriksaan urine dilakukan seusai rapat koordinasi pemerintah daerah dengan BNN Sumatera Barat.
Irwan meminta BNN mengetes urine jajaran satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Menurut dia, pemeriksaan urine harus dilakukan secara mendadak. "Tes urinenya harus dilakukan secara mendadak seperti hari ini," ucapnya.
Irwan mengatakan tes urine kepala daerah harus dilakukan lantaran mereka adalah teladan bagi pegawai dan masyarakat. Jika ada pegawai yang positif mengkonsumsi narkoba, yang bersangkutan akan diberi sanksi keras sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil.
BACA: Mendadak, BNN Tes Urine Gubernur Sumatera Barat
Kepala BNN Sumatera Barat Ali Azhar mengaku lembaganya sengaja melakukan tes urine secara mendadak seusai rapat koordinasi dengan pemerintah daerah. Sebabnya, para kepala daerah merupakan target BNN dalam pemberantasan narkoba.
Selain diikuti Irwan, pemeriksaan urine diikuti Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Bupati Agam Indra Catri, dan pejabat kabupaten/kota yang mewakili kepala daerahnya dalam rapat koordinasi itu. "Ada sekitar 20 orang yang diperiksa. Semua negatif," ujar Ali.
Menurut Ali, tes urine bakal kembali dilakukan secara mendadak karena tak semua kepala daerah mengikutinya.
Kabar penggunaan narkotik oleh pejabat kepala daerah muncul setelah Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiandi ditangkap BNN pada Minggu, 13 Maret 2016, di kediamannya di Gandung, Palembang. BNN menyatakan Nofiandi positif mengkonsumsi narkoba.
ANDRI EL FARUQI
BERITA MENARIK
Disindir Jokowi, Fadli Zon: Presiden Jangan Asal Ngomong
Ahok Tuding Cuitan Adik Yusril Rasis