Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komnas HAM: Autopsi Jasad Siyono Ditunda  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Ketua Komisioner Komnas HAM, Muhfid Abbas didampingi anggota Komisioner Komnas HAM menggelar jumpa pers terkait kasus Siyono di kantor MUI Jakarta, 30 Maret 2016. TEMPO/Inge Safitri
Ketua Komisioner Komnas HAM, Muhfid Abbas didampingi anggota Komisioner Komnas HAM menggelar jumpa pers terkait kasus Siyono di kantor MUI Jakarta, 30 Maret 2016. TEMPO/Inge Safitri
Iklan

TEMPO.COJakarta - Ketua Komisioner Komnas HAM Hafid Abbas menyatakan pengurus pusat Muhammadiyah dan tim forensiknya belum memastikan waktu autopsi jenazah Siyono, warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

"Kami masih menunggu waktu yang tepat untuk menghindari konflik horizontal yang mungkin terjadi," kata Hafid di kantor Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, Rabu, 30 Maret 2016.

Siyono dituduh oleh Markas Besar Polri sebagai panglima teroris neo jamaah islamiyah. Ia tewas dalam status tahanan Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri. Berdasarkan keterangan Polri, Siyono melawan saat berada di mobil menuju tempat persembunyian senjata yang hendak ia tunjukkan. 

Mabes Polri, melalui juru bicara Inspektur Jenderal Anton Charliyan, menegaskan Siyono memiliki banyak informasi penting mengenai jaringan ini. Anton membeberkan hasil autopsi menunjukkan penyebab kematian Sitono adalah pendarahan di rongga kepala bagian belakang akibat benturan benda tumpul. 

Baca: Muhammadiyah Siapkan Tim Dokter untuk Autopsi Jenazah Siyono

Komisioner Komnas HAM Siane Siahaan menyatakan ada sejumlah kejanggalan dalam kasus tewasnya Siyono. Keanehan berawal dari ajakan polisi kepada Mufidah, istri Siyono, untuk membesuk Siyono di Jakarta. "Keduanya diajak ke Jakarta oleh Densus. Katanya untuk besuk, ternyata (Siyono) sudah meninggal," katanya.

Menurut dia, dugaan pelanggaran prosedur dalam kematian Siyono muncul akibat dari tidak terbukanya Polri atas hasil autopsi. Komnas HAM menuntut Detasemen Khusus Polri bersikap transparan. Karena itu, mereka menuntut jenazah Siyono diautopsi ulang. 

Sejak Siyono meninggal, kata Siane, Mufidah mengaku rumahnya sering didatangi anggota Densus hingga membuatnya ketakutan dan merasa tak aman. "Sepertinya karena istrinya tidak mau teken surat ikhlas, tidak akan menuntut, dan tidak mau diautopsi," Siane menjelaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kejanggalan lain, kata Siane, makam Siyono sejak pagi kemarin dijaga polisi dan TNI. "Kalau tidak ada yang ditutupi-tutupi, kenapa harus sampai dijaga segala makamnya," kata dia. Padahal Kepala Polri telah mengizinkan autopsi. 

Baca: Istri Siyono Mengaku Sering Mendapat Teror

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan, organisasinya mau mengadvokasi keluarga Siyono atas dasar kemanusiaan. “Siyono bukan kader Muhammadiyah,” katanya. “Kami menolong bukan karena apa agama dan latar belakangnya, tapi karena dia dan keluarganya adalah warga negara Indonesia yang mempunyai hak asasi dan hak-hak atas keadilan.”

Muhammadiyah, kata Dahnil, berfokus memberi keadilan bagi keluarga Siyono. “Memang dia tidak pernah diadili di pengadilan,” katanya. “Ada tuduhan gelap ihwal terorisme dan lain-lain. Tapi Muhammadiyah tidak bekerja pada ruang untuk membuktikan apakah Siyono tersangka atau terduga teroris atau bukan.”

Baca: Kasus Siyono Akan Dibawa ke Mahkamah Internasional 

INGE KLARA SAFITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.


Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Istri almarhum Munir, Suciwati, memberikan keterangan terkait dengan 14 tahun terbunuhnya Munir di Jakarta, Jumat, 7 September 2018. Suciwati dan sejumlah pegiat HAM mendesak Presiden dan Kapolri segera mengungkap konspirasi pembunuhan tokoh HAM itu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?


Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.


Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Ratusan kotak amal yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (Antara Lampung/Damiri)
Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.


Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.


Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.


Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.


Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Narapidana tindak pidana teorisme mencium bendera Merah Putih usai mengucap ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Aula Sahardjo, Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 15 April 2021. Sebanyak 34 narapidana tindak pidana terorisme mengikuti ikrar setia kepada NKRI sebagai bentuk implementasi hasil akhir program deradikalisasi serta pengikat tekad dan semangat untuk menegaskan bersedia kembali membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI. ANTARA FOTO/Humas Kemenkumham
Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.


Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Polisi memeriksa rumah warga yang berada di sekitar lokasi pengejaran terduga teroris di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu, 7 November 2020 Aparat gabungan yang terdiri dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brimob Polri dan TNI melakukan pengejaran terhadap seorang pria yang diduga merupakan anggota kelompok teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Poso serta bersembunyi di sekitar wilayah tersebut dan hingga pukul 17.30 WITA petugas masih melakukan pengejaran. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.