Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WNI Disandera Abu Sayyaf, Polri Siap Lakukan Penyerangan

image-gnews
Kapal Tug Boat Brahma 12. facebook.com
Kapal Tug Boat Brahma 12. facebook.com
Iklan

TEMPO.COMakassar - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan kepolisian sudah menyiapkan pasukan khusus untuk melakukan penyerangan guna membebaskan sepuluh warga negara Indonesia yang diduga disandera kelompok Abu Sayyaf.

"Kami sudah siapkan pasukan, tinggal menunggu political will pemerintah. Pasukan khusus dari Polri-TNI sudah siap melakukan penyerangan," kata Anton setelah menjadi pembicara pada seminar kebangsaan di Balai Prajurit Jenderal Muhammad Yusuf, Makassar, Rabu, 30 Maret 2016.

Menurut dia, saat ini kepolisian masih menunggu hasil negosiasi Kementerian Luar Negeri dengan pemerintah Filipina. Negosiasi tersebut, kata Anton, terkait dengan pembicaraan langkah yang harus diambil kepolisian. "Mungkin nanti ada kerja sama internasional pada bidang tindakan kepolisian. Masih kami bicarakan," ujarnya.

Sebanyak sepuluh anak buah kapal menjadi tawanan teroris Abu Sayyaf di Filipina. Tiga di antaranya merupakan warga Sulawesi Selatan, yakni Surianto, 31 tahun, warga Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo; Wawan Saputra (22), warga Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Malili, Palopo; dan Rinaldi (25) warga Jalan Tinumbu, Makassar.

Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat terus mengintensifkan koordinasi dengan Mabes Polri dan TNI terkait dengan tiga warga tersebut. "Kami masih koordinasi dengan Mabes Polri dan TNI, menunggu petunjuk selanjutnya," tutur juru bicara Polda Sulselbar, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, Selasa, 29 Maret 2016.

Ayah Rinaldi, Amiruddin, 45 tahun, mengaku belum mendapat informasi resmi dari pemerintah maupun kepolisian terkait dengan peristiwa ini. "Belum ada dari pemerintah maupun polisi yang datang ke rumah memberi informasi secara resmi," ucap Amiruddin, yang dihubungi Tempo melalui sambungan telepon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengaku baru menerima kabar anaknya menjadi korban penyanderaan melalui sambungan telepon dari seorang rekan Rinaldi di Makassar pada Sabtu pekan lalu. "Saya ditelepon teman anak saya di Makassar, kebetulan sekolah di pelayaran Barombong juga," kata Amiruddin.

Amiruddin terakhir kali berkomunikasi dengan Rinaldi saat anaknya itu dalam perjalanan menuju Filipina pada Rabu pekan lalu. Saat itu Rinaldi menanyakan kabar keluarganya di Kecamatan Wotu, Luwu Timur.

"Katanya terakhir ini menelepon, jaringan sudah mau hilang," ujar Amiruddin. Dia berharap pemerintah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan anak sulungnya dan semua awak kapal.

SAHRUL ALIM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

5 Agustus 2022

Pemberian penghargaan pada mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina (Armed Forces of the Phillipines/AFP), Jenderal (Purn.) Cirilito E. Sobejana di KBRI Manila, pada Rabu, 3 Agustus 2022. Sumber: dokumen KBRI Manila
Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

Penghargaan diberikan atas jasa mereka menyelamatkan nelayan WNI dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).


47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

Petugas berada dilokasi kecelakaan pesawat militer Filipina Lockheed C-130 di Patikul, Provinsi Sulu, Filipina, 4 Juli 2021. Korban tewas sebagian besar meruapakan personel militer dan tiga warga sipil. Armed Forces of the Philippines - Joint Task Force Sulu/Handout via REUTERS
47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.


Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Pesawat angkut militer C-130J Super Hercules ini  dikembangkan oleh Lockheed Martin. Pesawat angkut taktis ini memiliki bobot angkut 19 ton yang  dapat membawa 92 tentara, atau 6 palet, atau 2-3 HMMWV, atau pengangkut personel lapis baja M113 tunggal. Untuk versi panjangnnya, C-130J-30 memiliki kapasitas muatan 20 ton. Itu bisa membawa 128 tentara, atau 8 palet dengan kargo. Lockheedmartin.com
Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.


Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

18 Mei 2021

Kelompok Abu Sayyaf berkumpul di hutan kepulauan Basilan, Filipina Selatan. [Radio Free Asia]
Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

Polisi Malaysia pada Selasa mengatakan lima anggota kelompok militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak di negara bagian Sabah di Kalimantan.


Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

29 Maret 2021

Petugas mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Ahad, 28 Maret 2021. Dua pelaku yang diduga seorang laki-laki dan perempuan ditemukan tewas terkena ledakan bom. ANTARA/Indra Abriyanto
Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

BNPT menyebut dua pelaku bom Makassar merupakan anggota JAD yang terhubung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.


Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

23 Maret 2021

Empat WNI korban penculikan kelompok radikal Abu Sayyaf diserahkan ke KBRI Manilai, Filipina. Sumber: Dokumen Kemlu
Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

Empat WNI yang pekan lalu diselamatkan dari penyanderaan Abu Sayyaf, diserahkan ke KBRI Manila untuk selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.


Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

21 Maret 2021

MK, 14 tahun, keempat dari kanan, WNI yang diselamatkan dari penculikan oleh kelompok radikal Abu Sayyaf pada Kamis, 18 Maret 2021. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

Otoritas menyelamatkan MK setelah sebelumnya menyelamatkan tiga sandera WNI lainnya yang diculik Abu Sayyaf di Filipina.


3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

19 Maret 2021

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

Tiga WNI yang disandera oleh kelompok radikal Abu Sayyaf diselamatkan aparat Filipina saat kapal mereka terbalik.


Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

24 Februari 2021

Kelompok Abu Sayyaf [Tony Blair Institute for Global Change]
Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

Wanita anggota kelompok Abu Sayyaf ini berpotensi dijadikan sebagai "calon pengantin" atau pelaku bom bunuh diri.


Tankernya Dibajak Iran, Korea Selatan Terjunkan Pasukan Anti Bajak Laut

6 Januari 2021

Kapal tanker berbendera Korea Selatan disita oleh Iran di Teluk Persia, Iran, 4 Januari 2021.[IRGC/West Asia News Agency via Reuters]
Tankernya Dibajak Iran, Korea Selatan Terjunkan Pasukan Anti Bajak Laut

Pemerintah Korea Selatan menernjunkan pasukan anti bajak laut untuk merebut kembali tanker mereka yang dibajak di terusan Hormuz