Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stres, Terumbu Karang di Perairan Nusa Dua Alami Pemutihan  

image-gnews
ilustrasi Edukasi Terumbu Karang dengan Si Umbu(Komunika Online)
ilustrasi Edukasi Terumbu Karang dengan Si Umbu(Komunika Online)
Iklan

TEMPO.CONusa Dua - Direktur Nusa Dua Reef Foundation (NDRF) Pariama Hutasoit mengatakan tingginya temperatur air laut karena perubahan iklim dan El Nino sejak Januari 2016 menyebabkan terumbu karang di perairan Nusa Dua mengalami pemutihan karang atau coral bleaching secara massal.

Menurut Pariama, hal itu diketahui dari hasil pengamatan yang dilakukan NDRF bersama Reef Check Indonesia pada Sabtu, 26 Maret 2016. Pengamatan dilakukan di Pantai Samuh, Nusa Dua. Kondisi karang yang memutih (bleaching) mencapai 63,25 persen, sementara kondisi stres atau mulai bleaching 21,34 persen. Sedangkan yang sehat hanya 10,14 persen. “Saat monitoring, suhu di permukaan air laut mencapai 30-31 derajat Celsius,” kata Pariama, Rabu, 30 Maret 2016.

Menurut Pariama, karang dapat hidup dalam batas toleransi suhu 20-30 derajat Celsius. Suhu panas menyebabkan karang stres dan kehilangan alga simbiotik atau pigmen warna yang bernama zooxanthellae, yang banyak sekali hidup di jaringan karang. “Apabila zooxanthellae karang tidak kembali, karang tidak dapat bertahan hidup lebih lama,” ujarnya.

Pemutihan karang adalah perubahan warna pada jaringan karang, dari warna alaminya yang kecokelat-cokelatan atau kehijau-hijauan menjadi warna putih pucat. Pemutihan karang dapat mengakibatkan kematian pada karang.

Karang yang mengalami bleaching di kawasan perairan Nusa Dua umumnya karang keras (hard coral) dari jenis Pocillopora, Montipora, Porites, Acropora dan Goniastrea. Adapun karang lunak (soft coral) adalah jenis Xeniidae dan Alcyoniidae.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kejadian pemutihan karang di perairan Nusa Dua pertama kali diketahui pada 16 Januari 2016 di Mengiat (kawasan wisata Nusa Dua), yaitu pada karang jenis Porites (massive) di kedalaman 4 meter.

Berdasarkan pengamatan NDRF, pemutihan karang terjadi hampir merata pada karang yang hidup di perairan sangat dangkal di sekitar Hotel The St Regis Bali hingga ke channel Mengiat dan meluas di sepanjang perairan Nusa Dua hingga ke Tanjung Benoa. Pengamatan coral bleaching dilakukan di sekitar Samuh (di belakang Club Med Bali) karena tingkat tutupan karang hidup di lokasi itu paling tinggi.

Fenomena pemutihan karang di Nusa Dua merupakan yang pertama kali sejak coral bleaching global terjadi pada 1997/1998 dan 2010. Saat itu, terumbu karang di perairan Nusa Dua tidak mengalami pemutihan sama sekali. Itu sebabnya coral bleaching kali ini perlu mendapat pemantauan khusus untuk mengukur tingkat kematian dan melakukan upaya pemulihan.

ROFIQI HASAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

22 jam lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

6 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

12 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

15 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

19 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

24 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

30 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.


13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

30 hari lalu

Australia dalam sepekan harus menyiapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona di resor ski. Foto: @thredboresort
13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.