TEMPO.CO, Samarinda - Demam berdarah dengue (DBD) masih mewabah di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur. "Sejak Januari hingga minggu kedua Maret 2016, sebanyak 31 orang meninggal karena penyakit ini," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Suharsono pada Selasa, 29 Maret 2016.
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, akumulasi penderita DBD di 10 kabupaten/kota sejak Januari hingga minggu kedua Maret 2016 mencapai 3.503 penderita.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara ada 810 pasien dan Kutai Tinur ada 718 orang. Kedua kabupaten ini memiliki penderita DBD paling besar.
Puncak wabah demam berdarah di provinsi ini terjadi sepanjang Januari 2016, yakni 1.900-an pasien dengan 18 orang meninggal dunia.
Bulan berikutnya, Februari, tercatat ada 1.500-an pasien dengan korban meninggal sebanyak 13 orang.
Dinas Kesehatan telah menyurati semua daerah untuk mengawasi DBD. Jika memungkinkan, daerah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) agar penanganannya lebih masif. "Sejauh ini yang merespons baru Kabupaten Kutai Timur," kata Suharsono.
Dari informasi yang dihimpun di Kabupaten Berau, penanganan pasien DBD tak hanya dalam ruangan perawatan. Lorong rumah sakit juga sudah dijadikan ruang perawatan karena kapasitas kamar sudah tak lagi mencukupi.
FIRMAN HIDAYAT