TEMPO.CO, Jambi - Ratusan rumah di tujuh desa di Kabupaten Sarolangun, Jambi terendam banjir bandang akibat meluapnya Sungai Batang Limun. Ancaman banjir semakin meluas karena meningkatnya debit Sungai Batang Asai.
"Banjir bandang itu akibat kesalahan manusia, mengingat daerah aliran Sungai Batang Limun rusak oleh aktivitas pembalakan liar dan pertambangan emas tanpa izin," ujar Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi Musri Nauli pada Selasa, 29 Maret 2016.
Musri Nauli berharap pemerintah daerah segera memulihkan kawasan bencana dengan melakukan reboisasi. "Jika tidak dilakukan segera, bencana banjir akan terus berulang," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Jambi Arif Munandar menyebutkan kondisi banjir di Limun sudah berangsur surut. Namun bencana banjir di daerah lain tampak kian meluas.
"Kini banjir sudah mulai menggenangi kawasan Kota Sarolangun dan kawasan Kecamatan Pauh akibat meluapnya Sungai Batang Asai," ujar Arif. Hujan di Provinsi Jambi sejak dua hari lalu memang berintensitas ringan sampai sedang.
Di Kota Sarolangun, air menggenangi kawasan Kompi TNI Senapan A, Kelurahan Gunung Kembang, Kelurahan Sarolangun Kembang, Kecamatan Sarolangun, serta Kabupaten Sarolangun. Ketinggian air mencapai 50-75 sentimeter.
SYAIPUL BAKHORI