TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku kehilangan jejak dalam kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. KPK mengatakan pihaknya belum menemukan bukti baru terkait dengan kasus tersebut.
"Untuk kasus Hambalang, kami tidak punya info baru lagi, kecuali mau gali-gali lagi dan selalu terputus," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo di auditorium KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Maret 2016. Menurut Agus, ada missing link yang sulit ditemukan untuk menggabungkannya.
Agus mengatakan KPK belum bisa mengarahkan tuduhan ke salah satu orang. Ada kesaksian orang yang menerima uang, tapi belum jelas buktinya jika uang itu sampai atau tidak. KPK harus berkoordinasi dengan pihak lain jika ingin melanjutkan penyidikan Hambalang. "Supaya kendala teknisnya bisa diatasi, itu amdal dan FS (feasibility study) belum ada."
Hambalang kembali ramai diberitakan seusai Presiden Joko Widodo mengunjungi proyek pusat pelatihan olahraga itu pada Jumat, 18 Maret 2016. Dalam kunjungan itu, hadir Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menemani Presiden.
Empat tahun sudah pembangunan proyek Hambalang mangkrak. Kondisinya saat ini terbengkalai dan tak terawat. Bangunan yang ada di sana, seperti asrama dan sarana latihan, belum selesai pengerjaannya. Akses jalan menuju wisma kini banyak berlubang dan kendaraan yang melintas perlu berhati-hati.
Pembangunan proyek Hambalang terpaksa dihentikan lantaran kasus korupsi. Skandal tersebut menyeret politikus Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dan Menteri Olahraga sebelumnya, Andi Alifian Mallarangeng. Mereka kini telah divonis bersalah oleh pengadilan.
ARIEF HIDAYAT | ADITYA BUDIMAN