Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Granat di Tangan Brigadir Khaidir Terlepas, dan Tiba-tiba...

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Jasad Brigadir Haidir, salah satu korban akibat ledakan granat saat Latihan dasar satpam gada pratama Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, 29 Maret 2016.  ANTARA/Jojon
Jasad Brigadir Haidir, salah satu korban akibat ledakan granat saat Latihan dasar satpam gada pratama Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, 29 Maret 2016. ANTARA/Jojon
Iklan

TEMPO.COKendari - Sebuah bom jenis granat meledak di Gedung Mata Kuliah Umum Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Peristiwa nahas itu terjadi Selasa sore sekitar pukul 15.30 Wita. Saksi mata, Syamsuddin, 24 tahun, menceritakan kejadian nahas itu.

Syamsuddin bercerita, kejadian tersebut bermula ketika 65 peserta Pelatihan Dasar Pengamanan Satpam yang bekerja sama dengan Universitas Haluoleo dan Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara tengah menerima materi pengenalan berbagai macam bahan peledak. Syamsuddin juga salah seorang peserta.

BACA: Granat Meledak, Kapolri: Penangung Jawab Acara Bisa Dipidana

Ajun Inspektur Satu Syafruddin dan Brigadir Muhammad Khaidir menjadi instruktur dalam sesi pengenalan bahan peledak tersebut. Ketika Khaidir melakukan simulasi, dia menunjukkan cara kerja granat kepada peserta sembari melepaskan pemantik granat.

“Hari ini pelatihan hari kedelapan. Tadi materi tentang bahan peledak," kata Syamsuddin kepada Tempo di lokasi. Saat Khaidir akan memberi granat ke peserta, granat aktif itu terlepas dari tangannya. Granat pun jatuh ke lantai dan seketika meledak.

BACA: Granat Meledak di Universitas Haluoleo, 4 Orang Meninggal

"Tidak ada yang berani pegang karena takut, kemudian terlepas dari tangannya dan langsung meledak," ujar Syamsuddin yang masih meringis kesakitan seraya memegang telinga kirinya lantaran terkena desing ledakan granat tersebut.

Kepala Polda Sulawesi Tenggara Brigadir Jenderal Agung Sabar Santoso membenarkan peristiwa itu. Empat orang meninggal. Namun dia tak mau berkomentar banyak perihal penyebab peristiwa tersebut. Penyelidik kepolisian sudah memeriksa delapan orang saksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BACA: Ledakan di Haluoleo, Polri: Kesalahan Teknis

Adapun korban yang dirawat di Rumah Sakit semuanya delapan orang, dan merupakan petugas keamanan di Kampus yang juga peserta pelatihan. Dua sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, sedangkan empat lainnya dirawat di Rumah Sakit Abu Nawas Kendari.

Rektor Universitas Haluoleo (UHO) Usman Rianse yang dikonfirmasi pun belum mau berkomentar detail. “Saat kejadian saya sedang divisitasi Program Studi Agribisnis. Saya turut berduka cita terhadap para korban,” ujar Usman via telepon selulernya.

Universitas Haluoleo menggandeng Polda Sulawesi Tenggara menggelar Pelatihan Dasar Pengamanan bagi para petugas keamanan di kampus terbesar di Sulawesi Tenggara itu. Ada 65 satuan pengaman yang sedianya mengikuti pelatihan terkait pertahanan dan pengamanan. Kegiatan ini berlangsung selama 21 hari.

ROSNIAWATY FIKRI

BERITA MENARIK
Tegakkan Aturan, Menteri Susi Bergeming Disurati Wapres Kalla
JK Surati Susi, Minta Evaluasi Kebijakan Illegal Fishing

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

21 hari lalu

Foto udara salah satu lokasi yang terdampak banjir bandang akibat luapan Kali Lasolo di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis 7 Maret 2024. Pihak BPBD Kota Kendari belum mengidentifikasi jumlah rumah yang rusak akibat banjir bandang. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

Banjir bandang di Kota Kendari merendam 715 rumah sejauh ini. Satu orang meninggal dunia akibat air bah tersebut.


Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

20 April 2023

Caption Masjid Nur Alam, masjid terapung Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: Hatta Muarabagja/Tempo
Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

Bagi masyarakat di Kota Kendari, khususnya para pelancong, Masjid Al Alam menjadi salah satu destinasi favorit.


Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

7 Februari 2023

Anjungan Teluk Kendari. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra.
Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

Langkah pengembangan Teluk Kendari itu merupakan bagian dari rencana kegiatan strategis mengenai penanganan Teluk Kendari.


Mobil Listrik Hyundai Ioniq Jadi Kendaraan Dinas Pemkot Kendari

11 Mei 2021

Hyundai Logo (REUTERS/Lee Jae-Won)
Mobil Listrik Hyundai Ioniq Jadi Kendaraan Dinas Pemkot Kendari

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari baru saja meresmikan mobil listrik Hyundai Ioniq Electric untuk dijadikan sebagai mobil dinas.


Pangdam Jaya Ungkap Kondisi Anggota TNI Korban Ledakan di Monas

3 Desember 2019

Petugas menaburkan pasir saat melakukan olah TKP lokasi kejadian ledakan di Monas, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. Tidak ada unsur penyerangan dalam insiden ledakan granat asap di Monas, yang melukai dua anggota TNI. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pangdam Jaya Ungkap Kondisi Anggota TNI Korban Ledakan di Monas

Dua anggota TNI menjadi korban ledakan di Monas. Serma Fajar Arisworo mengalami luka parah di tangan kiri akibat ledakan granat asap.


Mahasiswa Tewas di Kendari: 6 Polisi Kedapatan Bawa Pistol

3 Oktober 2019

Ilustrasi pistol. olympia.gr
Mahasiswa Tewas di Kendari: 6 Polisi Kedapatan Bawa Pistol

Penyidik Propam mendalami alasan mereka membawa pistol dalam pengamanan demonstrasi mahasiswa di Kota Kendari.


Mahasiswa Tewas di Kendari, Polisi Usut Peluru Nyasar 9 Mm

27 September 2019

Mahasiswa berjalan menuju gedung DPRD Sulawesi Tenggara untuk melakukan aksi unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis 26 September 2019. Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kendari tersebut menolak UU KPK hasil revisi dan pengesahan RUU KUHP. ANTARA FOTO/Jojon
Mahasiswa Tewas di Kendari, Polisi Usut Peluru Nyasar 9 Mm

Mahasiswa UHO Kota Kendari, Randi, kena peluru tajam di depan BPR Bahteramas. Putri terkena peluru kakinya ketika sedang istirahat.


Hasil Otopsi Mahasiswa Tewas di Kendari: Ditembak Peluru Tajam

27 September 2019

Jenazah almarhum Immawan Randi (21) dibawa ke ruang jenazah RS Abunawas Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis, 26 September 2019. Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Haluoleo ini  tewas akibat benda tajam di dada sebelah kanan yang diduga luka tembak saat aksi mahasiswa yang menolak UU KPK hasil revisi dan RUU KUHP di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. ANTARA
Hasil Otopsi Mahasiswa Tewas di Kendari: Ditembak Peluru Tajam

Luka di tubuh mahasiswa itu menunjukkan, proyektil peluru di bawah ketiak berdiameter 0,9 sentimeter dan luka tembusan diamater 2,1 sentimeter.


Mahasiswa Temukan Dua Selongsong Peluru di Lokasi Demonstrasi

27 September 2019

Sejumlah mahasiswa menarik sepeda motor dan merusaknya dari gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara setelah menjebol pagar, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis, 26 September 2019. Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di di Kendari tersebut melakukan aksi untuk menolak UU KPK dan RUU KUHP. ANTARA
Mahasiswa Temukan Dua Selongsong Peluru di Lokasi Demonstrasi

Menemukan satu selongsong, mahasiswa menyisir badan jalan dan kembali menemukan satu lagi. Jarak selongsong peluru pertama dan kedua sekitar 6 meter.


Sampaikan Duka Cita, Jokowi Minta Tewasnya 2 Mahasiswa Diusut

27 September 2019

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 27 September 2019. Dalam keterangan persnya presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya korban mahasiswa & turut berduka atas terjadinya gempa Maluku. Presiden juga mengegaskan agar tidak ada lagi tindakan represif aparat kepada aksi mahasiswa dan dilakukan investigasi kepada korban penembakan. TEMPO/Subekti.
Sampaikan Duka Cita, Jokowi Minta Tewasnya 2 Mahasiswa Diusut

Presiden Jokowi menyampaikan duka cita atas meninggalnya 2 mahasiswa Universitas Halu Oleo Sultra setelah demo kemarin.