INFO NASIONAL - Komitmen pemerintahan meningkatkan peran transportasi maritim dikukuhkan dalam Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Sistem Logistik Nasional. Melalui Perpres ini, diharapkan pada 2025 seluruh aktivitas logistik di Indonesia, baik di desa, kota, antarwilayah, maupun antarpulau, terintegrasi secara nasional. Potensi 17 ribu lebih pulau dan 5,8 juta kilometer persegi lautan bisa hilang sia-sia jika tidak ada integrasi tersebut.
Langkah strategis sebagai implementasi visi kemaritiman pemerintah adalah pembangunan tol laut. Ini dilakukan agar tercipta keseimbangan lalu lintas dan distribusi melalui jalur laut. Selain itu, wilayah yang dilintasi tol laut diharapkan menjadi pusat perkembangan daerah sekitarnya, sehingga memenuhi skala ekonomi lalu lintas perdagangan antarpulau.
Baca Juga:
Arus logistik nasional sangat signifikan mempengaruhi stabilitas harga barang. Sejak program tol laut diluncurkan pada November 2015, pemerintah terus mendorong realisasi pembangunan secara optimal. Diharapkan, distribusi barang menjadi lebih efektif dan efisien serta berdampak stabilitas pasar mampu meminimalisasi disparitas harga, khususnya bagi daerah pelosok. Program tol laut tentu memudahkan pelaku usaha milik negara atau swasta, yang bergerak di bidang jasa penyeberangan dan pengiriman logistik.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), yang bergerak di bidang jasa pelabuhan dan penyeberangan, mengapresiasi kinerja dan perhatian pemerintah terhadap sektor kemaritiman. Tol laut memang tepat dibangun. Sebab, selama ini ada hambatan dalam distribusi jalur laut. Jepang, yang memiliki kecenderungan geografis yang sama seperti Indonesia, sudah baik dalam hal tata kelola logistik domestik pada jalur laut.
Apalagi skup operasional ASDP Indonesia Ferry adalah bagian dari konsep tol laut. Karenanya, arus barang dan orang dari ujung timur hingga ujung barat Indonesia sudah terhubung dengan pelayanan 24 jam. Sudah tidak ada lagi kendala distribusi barang dan orang di lintasan ASDP Indonesia Ferry, khususnya jalur sabuk selatan.
Baca Juga:
Dari pusat data ASDP Indonesia Ferry, dengan tol laut, kecenderungan pengguna jasa meningkat, baik dari sisi komoditas maupun orang. Ada 195 lintasan yang dilayani 135 kapal (komersial dan perintis). Tercatat, sepanjang 2014, total penumpang kapal komersial dan perintis 7.491.076 orang dan barang sebanyak 997.497 ton. Jumlah ini meningkat pada 2015 menjadi 7.972.462 orang dan barang 858.232 ton.